6 Fakta Sejarah Menarik Di Balik Proses Perumusan Naskah Proklamasi
loading...
A
A
A
4. Naskah Proklamasi
Soekarno, Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah Proklamasi. Soekarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Kertas yang digunakan merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru. Konsep teks Proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan kata yaitu kata “tempoh” menjadi “tempo”, “wakil-wakil Bangsa Indonesia” menjadi “atas nama Bangsa Indonesia” serta penulisan hari dan bulannya. Teks tersebut ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia
Baca juga: Mengenal Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Saksi Bisu Sejarah Kemerdekaan RI
5. Menu sahur
Maeda sendiri sebelum beranjak ke lantai dua rumahnya, sempat berpesan kepada para stafnya agar menjamu tamu-tamunya. Nyatanya, hal itu di terjemahkan dengan baik oleh Satsuki Mishima (Kepala Staf Bagian Rumah Tangga Maeda). Seperti dilansir dalam harian Pos Kota terbitan 18 Agustus 1984, ia yang mengetahui sebagian besar peserta rapat adalah muslim yang akan menjalankan ibadah puasa, berinisiatif membuatkan menu makan sahur berupa nasi goreng, disertai beberapa menu lain berupa ikan sarden, telur dan roti.
6. Peran pewarta
Peran para pewarta sangat penting dalam peristiwa ini, antara lain Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS yang mengabadikan momen pembacaan Proklamasi, BM Diah dan Jusuf Ronodipuro yang membantu penyebaran berita Proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram, serta melalui lisan.
Itulah enam fakta sejarah menarik dalam proses perumusan naskah Proklamasi yang perlu diketahui oleh para siswa, mahasiswa, dan kita semua. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kalian. Selamat merayakan HUT ke-77 RI.
Soekarno, Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo merumuskan naskah Proklamasi. Soekarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan. Kertas yang digunakan merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru. Konsep teks Proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan kata yaitu kata “tempoh” menjadi “tempo”, “wakil-wakil Bangsa Indonesia” menjadi “atas nama Bangsa Indonesia” serta penulisan hari dan bulannya. Teks tersebut ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia
Baca juga: Mengenal Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Saksi Bisu Sejarah Kemerdekaan RI
5. Menu sahur
Maeda sendiri sebelum beranjak ke lantai dua rumahnya, sempat berpesan kepada para stafnya agar menjamu tamu-tamunya. Nyatanya, hal itu di terjemahkan dengan baik oleh Satsuki Mishima (Kepala Staf Bagian Rumah Tangga Maeda). Seperti dilansir dalam harian Pos Kota terbitan 18 Agustus 1984, ia yang mengetahui sebagian besar peserta rapat adalah muslim yang akan menjalankan ibadah puasa, berinisiatif membuatkan menu makan sahur berupa nasi goreng, disertai beberapa menu lain berupa ikan sarden, telur dan roti.
6. Peran pewarta
Peran para pewarta sangat penting dalam peristiwa ini, antara lain Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS yang mengabadikan momen pembacaan Proklamasi, BM Diah dan Jusuf Ronodipuro yang membantu penyebaran berita Proklamasi lewat berbagai cara, seperti radio, surat kabar, telegram, serta melalui lisan.
Itulah enam fakta sejarah menarik dalam proses perumusan naskah Proklamasi yang perlu diketahui oleh para siswa, mahasiswa, dan kita semua. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan sejarah kalian. Selamat merayakan HUT ke-77 RI.
(nnz)