DPR Sebut PJJ Permanen untuk Optimalisasi Akses Teknologi

Selasa, 07 Juli 2020 - 21:28 WIB
loading...
DPR Sebut PJJ Permanen...
Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyatakan hal tersebut bukan berarti setelah pandemi COVID-19 berakhir, PJJ akan dilaksanakan sepenuhnya. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Wacana penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara permanen yang dilemparkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menimbulkan keresahan di masyarakat. Berbagai pihak menilai, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara permanen belum cocok untuk diterapkan di Indonesia mengingat segala keterbatasan yang dimiliki.

Menanggapi wacana itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyatakan hal tersebut bukan berarti setelah pandemi COVID-19 berakhir, PJJ akan dilaksanakan sepenuhnya. Tapi, lebih kepada penggunaan teknologi secara optimal. (Baca juga: Menag: 11.998 Madrasah Tak Punya Jaringan Listrik)

“Yang saya tangkap dari pernyataan tersebut maksudnya adalah setelah semua adaptasi yang telah kita lakukan selama pandemi, tidak mungkin kita kembali lagi sepenuhnya melakukan KBM dengan cara-cara lama. Justru kita harus maksimalkan teknologi yang sudah kita pelajari untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar, dengan mengkombinasikan PJJ dan tatap muka,” ujar Hetifah kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Hetifah menjelaskan ke depannya Kemendikbud akan menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan akses peserta didik terhadap teknologi dengan bekerja sama dengan sejumlah kementerian.

“Antara lain memastikan setiap satuan pendidikan memiliki infrastruktur TIK yang memadai, bekerjasama dengan provider dan membuat paket subsidi internet, juga bekerja sama dengan Kominfo dan PLN untuk menyediakan akses internet dan listrik yang merata. Itu semua tercantum dalam draft peta jalan pendidikan nasional 2020-2035,” paparnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Kesra ini bepandangan, pemanfaatan teknologi bisa dimanfaatkan untuk menjembatani kesenjangan pendidikan. Baik kesenjangan kualitas maupun geografis yang bisa sedikit banyak teratasi dengan bantuan teknologi.

“Misalnya, anak-anak di pelosok sekarang bisa mendapatkan pengajaran dari guru-guru terbaik skala nasional melalui bantuan aplikasi. Ini bisa kita manfaatkan untuk pemerataan. Namun demikian, kita terus ingatkan Kemendikbud bahwa kesediaan akses untuk semua merupakan prasyarat, jika tidak justru ini bisa menambah kesenjangan,” terang Hetifah.

Namun demikian, Hetifah mengingatkan bahwa tidak semua hal bisa tergantikan dengan PJJ. Seperti misalnya pembangunan karakter yang memerlukan keteladanan yang anak lihat sehari-hari, sehingga tidak mungkin diajarkan hanya secara jarak jauh. (Baca juga: Ide Permanenkan Pendidikan Jarak Jauh Perlu Pertimbangan Matang)

“Juga kemampuan bersosialisasi, harus tatap muka. Saya rasa Kemendikbud juga mengerti ini dan tidak mungkin semerta-merta dihilangkan,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
PJJ Magister PAI UIN...
PJJ Magister PAI UIN SSC 2025 Dibuka, Berikut Jadwal dan Syarat Pendaftaran
Bangun Inovasi Pengetahuan...
Bangun Inovasi Pengetahuan untuk Pembangunan Berkelanjutan, FST UT Gelar Seminar Internasional
Lowongan CPNS 2024 di...
Lowongan CPNS 2024 di DPR RI, Berikut Link Download Rincian Formasinya
Peminat Membeludak,...
Peminat Membeludak, Kemenag Siap Jalankan Penuh Program Cyber Islamic University di 2024
Survei: Prospek Kerja...
Survei: Prospek Kerja Bagus Jadi Alasan Utama SMK Makin Diminati Masyarakat
Rektor UT Tutup Rangkaian...
Rektor UT Tutup Rangkaian 36th AAOU Annual Conference 2023 di Turki
Setjen DPR RI Buka Lowongan...
Setjen DPR RI Buka Lowongan 98 Formasi CPNS 2023 Tanpa TOEFL, Jurusan Ini yang Dibutuhkan
Top, Jumlah Mahasiswa...
Top, Jumlah Mahasiswa UT Tembus Setengah Juta
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Lulusan, UT akan Kembangkan Teknologi AI dalam Pembelajaran
Rekomendasi
Biola Legendaris di...
Biola Legendaris di Film Titanic Akan Dilelang, Tertarik?
Restu Komdigi: XL dan...
Restu Komdigi: XL dan Smartfren Resmi Bersatu, Apa Dampaknya?
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Cara Cek Layar iPhone...
Cara Cek Layar iPhone Terkena Shadow atau Dead Pixel, Ternyata Mudah
Berita Terkini
Antri atau Antre, Mana...
Antri atau Antre, Mana Penulisan yang Benar?
6 jam yang lalu
NTT Ditarget Jadi Lokasi...
NTT Ditarget Jadi Lokasi Pertama Peresmian Sekolah Unggulan Garuda
7 jam yang lalu
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
15 jam yang lalu
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
20 jam yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
21 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
1 hari yang lalu
Infografis
Buah Lontar Memiliki...
Buah Lontar Memiliki Manfaat yang Sangat Baik untuk Menu Diet
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved