Universitas Terbuka Dorong Semangat Kewirausahaan bagi Mahasiswa

Minggu, 27 November 2022 - 13:48 WIB
loading...
Universitas Terbuka...
Rektor UT Prof Ojat Darojat saat memberikan sambutan pada Studium Generale III Peran UMKM dalam Menghadapi Persaingan Global Pasca Pandemi. Foto/Tangkap layar YouTube UT.
A A A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) terus mendorong semangat kewirausahaan bagi mahasiswanya. Khususnya pada skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terbukti berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi.

Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, UT telah resmi memegang status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada 20 Oktober 2022. Dengan peningkatan status ini maka UT diharapkan dapat semakin optimal dalam memberikan akses dan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat.

"Saat ini jumlah mahasiswa UT ada 420 ribu mahasiswa yang aktif. Jumlah yang besar dan tersebar di 515 kabupaten dan 50 negara," katanya pada Studium Generale III "Peran UMKM dalam Menghadapi Persaingan Global Pasca Pandemi" yang digelar FHISIP UT, Sabtu (27/11/2022).

Ojat menjelaskan, saat ini 60 % mahasiswa UT berusia di bawah 30 tahun. Dia mengatakan, dengan jumlah mahasiswa usia produktif yang besar dan tersebar di Indonesia dan luar negeri, pihaknya memegang tanggung jawab dalam mengembangkan potensi mahasiswa.

Baca juga: Melirik Vokasi, Jalur Pendidikan Tinggi yang Makin Digandrungi

Potensi mahasiswa tersebut, tutur Rektor, terutama akan dikembangkan pada bidang kewirausahaan dan ekonomi kreatif sehingga mahasiswa UT pun dapat berpartisipasi dalam program pembangunan ekonomi nasional.

"Studium generale ini merupakan bagian dari kegiatan UT dalam rangka meningkatkan kompetensi akademik dan non akademik para mahasiswa. Khususnya memberi pengetahuan, inspirasi, dan praktik baik di bidang kewirausahan khususnya pada skala mikro, kecil, dan menengah," ucapnya.

Dia menjelaskan, untuk mendorong dan memotivasi mahasiswa untuk tumbuh menjadi enterpreneur ada dua hal penting yang harus dilakukan. Pertama, terkait bagaimana perguruan tinggi mampu menyediakan kurikulum yang dapat memberikan dan mendorong sikap mental kewirausahaan mahasiswa.

"Itu kewajiban utama kita bagaimana konten materi itu bisa disajikan di kurikulum sehingga bisa mendorong mahasiswa untuk menumbuhkan sikap dan mental berwirausaha," imbuhnya.

Kedua adalah modal. Namun, katanya, modal itu bukan hanya dalam bentuk uang namun ada modal sosial ataupun networking yang juga penting untuk menjadi seorang enterpreneur. Kedua hal itu, jelasnya, yang harus bisa dipastikan perguruan tinggi untuk bisa memberi kesempatan mahasiswa menjadi wirausahawan.

Disamping itu, ujarnya, studium generale ini diharapkan dapat mendorong dan memotivasi para pelaku UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang serta mampu bersaing di era global pasca pandemi.

Ojat mengatakan, keberadaan UMKM sangat berdampak pada kemajuan dan kemandirian sebuah negara yang salah satunya ditandai dengan banyaknya wirausahawan skala kecil dan menengah yang mampu memberikan sumbangsih pada ekonomi negara.

"Apalagi di tengah sentimen positif bahwa kondisi ekonomi akan membaik sehingga UMKM harus bisa memanfaatkan momen pertumbuhan ekonomi agar dapat pulih kembali," tuturnya.

Baca juga: 5 Fakta Teknologi Kedokteran ITS, Jurusan Terbaru yang Harus Kamu Ketahui

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, keberadaan UMKM saat ini merupakan pilar penting bagi pembangunan suatu negara. "Pembangunan UMKM merupakan necessary condition untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi. Dengan bangkitnya UMKM maka perekonomian akan menggeliat kembali," katanya saat memberi sambutan secara online.

Dia pun berharap, semoga kegiatan ini akan memberikan inspirasi dan memotivasi generasi muda terkait peluang usaha dan UMKM dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga dapat berkembang di kancah nasional maupun global.

Studium Generale III juga menghadirkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang menjadi key note speaker dalam acara ini. Bambang Soesatyo diketahui saat ini menjadi dosen Prodi Ilmu Administrasi Bisnis FHISIP UT.

Bamsoet dalam kesempatan ini juga mendorong mahasiswa untuk menjadi seorang yang kreatif sehingga mampu menjadi enterpreneur yang handal. Apalagi, katanya, saat ini untuk memulai usaha sudah sedemikian gampangnya berkat perkembangan teknologi.

"Dengan hanya modal handphone, kalian bisa keliling pasar seni, tinggal masukkan di platform e-commerce. Pasti pasar akan menghampiri Anda. Pembeli bisa menghampiri tanpa modal. Orang pesan, mereka transfer, baru kita beli barangnya di pasar. Jadi sangat mudah," ungkapnya.

Selain itu juga hadir sebagai pembicara Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster sebagai kepala daerah yang sangat mendukung UMKM di Provinsi Bali. Mahasiswa juga dapat mendengar langsung praktik baik dari I Gusti Ngurah Anom/Ajik Krisna, pengusaha sekaligus pemilik Krisna Oleh-Oleh Bali.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)