ITS Bangun Living Laboratory Renewable Energy Terbesar dan Pertama di Indonesia
Kamis, 06 Juni 2024 - 16:37 WIB
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memulai pembangunan proyek Renewable Energy Integration Demonstrator of Indonesia (REIDI). Proyek ini menindaklanjuti keberlangsungan program INSPIRASI (Indonesia - Nanyang Technological University Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation).
Proyek REIDI merupakan salah satu bagian dari program besar INSPIRASI, kerja sama antara ITS dengan Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan beberapa universitas lain di Indonesia dalam pembangunan living laboratory renewable energy atau laboratorium demonstrator pertama di Indonesia. Pembangunan REIDI sendiri telah diresmikan sejak akhir Desember 2023 lalu.
Baca juga: ITS Buka Prodi Safety Engineering Pertama di RI, UKT Mulai Rp7,5 juta
Koordinator Pembangunan Proyek REIDI Ary Bachtiar mengatakan, ITS telah ditunjuk sebagai penanggung jawab atas pembangunan proyek ini. Tak ayal penunjukan tersebut disebabkan oleh adanya kesepakatan dari pihak pusat terkait penggunaan lahan ITS sebagai tempat dari pembangunan living laboratory terbesar di Indonesia ini.
“Alhamdulillah, ITS dipercaya untuk menyediakan lahan dan mengelola proyek ini ke depannya,” ungkapnya, melalui siaran pers, Kamis (6/6/2024).
Dijelaskan Ary, pembangunan proyek seluas 1,5 hektare ini akan terbagi menjadi tiga tahap hingga tahun 2027. Pada tahap pertama, pembangunan area pembangkit energi terbarukan bersumber pada photovoltaic (PV), agrovoltaic, dan biomassa yang direncanakan rampung pada akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Rektor ITS Tegaskan UKT 2024 Tidak Naik, Biaya Kuliah Mulai Rp500 ribu-Rp12,5 Juta
Lalu, di tahap berikutnya, akan dimulai fase peninjauan desain, pembangunan, serta penerapan dan penggunaan dari masing-masing komponennya.
Tak hanya itu, Ary menambahkan, memasuki tahap ketiga progres pembangunan REIDI akan difokuskan pada pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang bersumber hidrogen dan sistem Grid Management Solution.
Proyek REIDI merupakan salah satu bagian dari program besar INSPIRASI, kerja sama antara ITS dengan Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan beberapa universitas lain di Indonesia dalam pembangunan living laboratory renewable energy atau laboratorium demonstrator pertama di Indonesia. Pembangunan REIDI sendiri telah diresmikan sejak akhir Desember 2023 lalu.
Baca juga: ITS Buka Prodi Safety Engineering Pertama di RI, UKT Mulai Rp7,5 juta
Koordinator Pembangunan Proyek REIDI Ary Bachtiar mengatakan, ITS telah ditunjuk sebagai penanggung jawab atas pembangunan proyek ini. Tak ayal penunjukan tersebut disebabkan oleh adanya kesepakatan dari pihak pusat terkait penggunaan lahan ITS sebagai tempat dari pembangunan living laboratory terbesar di Indonesia ini.
“Alhamdulillah, ITS dipercaya untuk menyediakan lahan dan mengelola proyek ini ke depannya,” ungkapnya, melalui siaran pers, Kamis (6/6/2024).
Dijelaskan Ary, pembangunan proyek seluas 1,5 hektare ini akan terbagi menjadi tiga tahap hingga tahun 2027. Pada tahap pertama, pembangunan area pembangkit energi terbarukan bersumber pada photovoltaic (PV), agrovoltaic, dan biomassa yang direncanakan rampung pada akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Rektor ITS Tegaskan UKT 2024 Tidak Naik, Biaya Kuliah Mulai Rp500 ribu-Rp12,5 Juta
Lalu, di tahap berikutnya, akan dimulai fase peninjauan desain, pembangunan, serta penerapan dan penggunaan dari masing-masing komponennya.
Tak hanya itu, Ary menambahkan, memasuki tahap ketiga progres pembangunan REIDI akan difokuskan pada pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang bersumber hidrogen dan sistem Grid Management Solution.
Lihat Juga :
tulis komentar anda