Unusa Hadirkan Indra, Pengembang Vaksin Covid-19 AstraZeneca Asal Indonesia
Rabu, 11 Agustus 2021 - 16:08 WIB
Saat itu, laboratorium kekurangan orang. Padahal penelitian tentang Covid-19 membutuhkan banyak sumber daya manusia. Di saat itulah project leader-nya membuka pintu bagi siapapun yang ingin bergabung, dan Indra Rudiansyah masuk ke tim untuk membantu uji klinis.
Di dalam tim tersebut itu, Indra bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi. Sebelumnya Indra sudah punya pengalaman terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari Institut Teknologi Bogor (ITB).
Mahasiswa doktoral Clinical Medicine di Universitas Oxford itu mengungkapkan, sebenarnya penelitian utama untuk tesis yang akan diambil Indra adalah vaksin malaria. Namun, keikutsertaannya di tim Jenner Institute merupakan real case dari penelitian vaksin untuk menyelamatkan banyak orang.
Jazidie menambahkan, selain mengundang Indra, ada banyak kegiatan yang digelar selama Harlah ke-8 Unusa. Mulai kegiatan yang bersifat akademik, hiburan, dan pengabdian pada masyarakat. "Kami ingin setiap memperingati hari kelahiran dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Karena keberadaan universitas ini memang harus memberikan makna kepada masyarakat, Unusa tidak ingin menjadi menara gading," katanya.
Salah satu kegiatannya adalah giat vaksinasi yang diperuntukkan bukan hanya bagi warga kampus, tapi juga masyarakat dan jejaring Unusa. Dalam hal ini Unusa diberi kepercayaan Pemerintah untuk ikut serta memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Unusa menyediakan vaksinatornya dari dua rumah sakit yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang menaungi Unusa.
"Alhamdulillah, kegiatan vaksinasi hari ini berjalan lancar dan tertib sesuai rencana. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pemberian vaksin kedua berikutnya sesuai jadwal yang telah ditetapkan," terangnya.
Jazidie menyebut selain giat vaksin, pada Harlah tahun ini Unusa juga akan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk telemedicine. Unusa sedang menyiapkan dokter dan perawat untuk memberi pelayanan selama kegiatan Harlah.
Kegiatan lainnya yakni seminar ilmiah Surabaya International Health Conference (SIHC), Unusa bersholawat bersama Gus Ali dan banyak lagi. "Tahun ini juga tahun lalu kami tidak menyelenggarakan kegiatan olahraga secara offline, tapi kami sedang mempersiapkan olahraga dalam permainan e-sport untuk berbagai jenjang pendidikan dari mulai SD hingga perguruan tinggi," paparnya.
Pada bagian lain, Jazidie juga mengungkapkan beberapa prestasi yang ditoreh Unusa selama tahun 2020-2021 yang telah menjadi penyemangat Unusa untuk terus berlari dan mengepakkan sayapnya ke level internasional. Di tengah pandemi, Unusa telah melakukan berbagai inovasi dalam mendukung kemajuan institusi, sivitas akademika, serta masyarakat Indonesia khususnya.
Di dalam tim tersebut itu, Indra bertugas menguji antibody response dari para relawan yang sudah divaksinasi. Sebelumnya Indra sudah punya pengalaman terlibat dalam pengembangan vaksin rotavirus dan novel polio di Biofarma setelah lulus dari Institut Teknologi Bogor (ITB).
Mahasiswa doktoral Clinical Medicine di Universitas Oxford itu mengungkapkan, sebenarnya penelitian utama untuk tesis yang akan diambil Indra adalah vaksin malaria. Namun, keikutsertaannya di tim Jenner Institute merupakan real case dari penelitian vaksin untuk menyelamatkan banyak orang.
Jazidie menambahkan, selain mengundang Indra, ada banyak kegiatan yang digelar selama Harlah ke-8 Unusa. Mulai kegiatan yang bersifat akademik, hiburan, dan pengabdian pada masyarakat. "Kami ingin setiap memperingati hari kelahiran dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Karena keberadaan universitas ini memang harus memberikan makna kepada masyarakat, Unusa tidak ingin menjadi menara gading," katanya.
Salah satu kegiatannya adalah giat vaksinasi yang diperuntukkan bukan hanya bagi warga kampus, tapi juga masyarakat dan jejaring Unusa. Dalam hal ini Unusa diberi kepercayaan Pemerintah untuk ikut serta memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Unusa menyediakan vaksinatornya dari dua rumah sakit yang dimiliki oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang menaungi Unusa.
"Alhamdulillah, kegiatan vaksinasi hari ini berjalan lancar dan tertib sesuai rencana. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pemberian vaksin kedua berikutnya sesuai jadwal yang telah ditetapkan," terangnya.
Jazidie menyebut selain giat vaksin, pada Harlah tahun ini Unusa juga akan memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk telemedicine. Unusa sedang menyiapkan dokter dan perawat untuk memberi pelayanan selama kegiatan Harlah.
Kegiatan lainnya yakni seminar ilmiah Surabaya International Health Conference (SIHC), Unusa bersholawat bersama Gus Ali dan banyak lagi. "Tahun ini juga tahun lalu kami tidak menyelenggarakan kegiatan olahraga secara offline, tapi kami sedang mempersiapkan olahraga dalam permainan e-sport untuk berbagai jenjang pendidikan dari mulai SD hingga perguruan tinggi," paparnya.
Pada bagian lain, Jazidie juga mengungkapkan beberapa prestasi yang ditoreh Unusa selama tahun 2020-2021 yang telah menjadi penyemangat Unusa untuk terus berlari dan mengepakkan sayapnya ke level internasional. Di tengah pandemi, Unusa telah melakukan berbagai inovasi dalam mendukung kemajuan institusi, sivitas akademika, serta masyarakat Indonesia khususnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda