Nadiem Makarim Terus Perjuangkan Afirmasi dalam Rekrutmen Guru PPPK
Kamis, 23 September 2021 - 16:19 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan Kemendikbudristek saat ini mendengarkan aspirasi masyarakat yang sedang memperjuangkan afirmasi dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru. Afirmasi ini untuk daerah-daerah yang kekurangan guru dan juga untuk guru yang berusia di atas 50 tahun.
"Ini kami sangat mendengarkan. Dan ini kami sama dangan Komisi X. Kami di dalam Pansel juga akan terus memperjuangkan dalam bentuk afirmasi," katanya dalam Raker Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR yang dipantau secara daring, Kamis (23/9/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menyampaikan, keputusan mengenai aspirasi masyarakat ini tidak bisa diputuskan sendiri oleh Kemendikbudristek. Namun, ini adalah keputusan berbagai macam pihak yang tergabung dalam Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) sehingga harus ada konsensus bersama.
Mendikbudristek menyampaikan, Kemendikbudristek juga mempertimbangkan masukan dari pakar-pakar pendidikan akan pentingnya menjaga integritas proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa Indonesia.
Nadiem menuturkan, pada satu sisi pemerintah harus mengapresiasi pengabdian guru honorer dan untuk segmen-segmen tertentu memberikan afirmasi yang layak.
Namun, di satu sisi, katanya, proses seleksi guru ini juga harus dijaga integritasnya. "Dan itu tidak ingin dikorbankan untuk kualitas pembelajaran anak-anak kita. Jadi ini dua hal yang harus dipikirkan secara seimbang," terangnya.
Nadiem menekankan, secara eksplisit ada kesamaan aspirasi Komisi X dan Kemendikbudristek. Nadiem melanjutkan, Kemendikbudristek akan terus memperjuangkan dengan Panselnas untuk bisa mengakomodasi aspirasi masyarakat ini tanpa mengorbankan integritas dari tes seleksi dan juga kualitas pembelajaran siswa.
"Jadi kami mohon doa restu, sekarang kita sedang proses diskusi dengan Panselnas," pungkasnya.
"Ini kami sangat mendengarkan. Dan ini kami sama dangan Komisi X. Kami di dalam Pansel juga akan terus memperjuangkan dalam bentuk afirmasi," katanya dalam Raker Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR yang dipantau secara daring, Kamis (23/9/2021).
Mantan petinggi Gojek ini menyampaikan, keputusan mengenai aspirasi masyarakat ini tidak bisa diputuskan sendiri oleh Kemendikbudristek. Namun, ini adalah keputusan berbagai macam pihak yang tergabung dalam Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) sehingga harus ada konsensus bersama.
Baca Juga
Mendikbudristek menyampaikan, Kemendikbudristek juga mempertimbangkan masukan dari pakar-pakar pendidikan akan pentingnya menjaga integritas proses seleksi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa Indonesia.
Nadiem menuturkan, pada satu sisi pemerintah harus mengapresiasi pengabdian guru honorer dan untuk segmen-segmen tertentu memberikan afirmasi yang layak.
Namun, di satu sisi, katanya, proses seleksi guru ini juga harus dijaga integritasnya. "Dan itu tidak ingin dikorbankan untuk kualitas pembelajaran anak-anak kita. Jadi ini dua hal yang harus dipikirkan secara seimbang," terangnya.
Nadiem menekankan, secara eksplisit ada kesamaan aspirasi Komisi X dan Kemendikbudristek. Nadiem melanjutkan, Kemendikbudristek akan terus memperjuangkan dengan Panselnas untuk bisa mengakomodasi aspirasi masyarakat ini tanpa mengorbankan integritas dari tes seleksi dan juga kualitas pembelajaran siswa.
"Jadi kami mohon doa restu, sekarang kita sedang proses diskusi dengan Panselnas," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda