Kaum Milenial Harus Berani Jadi Agen Perubahan dan Ciptakan Sejarah Baru
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 21:40 WIB
Dosen LSPR Jakarta ini juga mengaku tidak begitu setuju dengan istilah demografi, tapi setuju dengan istilah peluang. Sebab, kalau bicara peluang, itu ada. Kalau kapabilitas angkatan kerja Indonesia bagus, maka akan melesat menjadi negara maju dengan angkatan kerja dan angkatan muda produktif. Atau kalau salah langkah, salah treatmen, salah arah, maka akan semakin terpuruk.
Taufan berharap legislatif dan eksekutif bisa lebih memaksimalkan peran dan tanggung jawab mereka dalam ranah kebijakan publik, yakni kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada narasi kepemudaan. Yakni, kebijakan-kebijakan yang mengedepankan Aksesibilitas juga pembinaan terhadap anak-anak muda. Pancasila yang menjadi fundamentalnya dan narasi yang paling kuat.
Senada dengan Taufan, Ketua DPR Puan Maharani menegaskan, lembaganya akan terus mendukung generasi milenial untuk berperan lebih besar dalam usaha mencapai kemajuan bersama. Terutama dalam persiapan menghadapi bonus demografi pada satu dekade ke depan.
“Kami ingin saat bonus demografi terjadi, angkatan kerja Indonesia didominasi pemuda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Sehingga mampu menggerakkan perekonomian dengan cara-cara yang kreatif,” kata Puan di Jakarta.
Menurut Puan, inovasi dan kreativitas adalah salah satu kunci untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Selain itu, generasi muda juga harus terbuka pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa meninggalkan akar sejarah dan budaya Indonesia.
Ketua DPP PDIP ini juga meminta para pemuda untuk terus meng-upgrade dirinya dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Sehingga, akan menjadi generasi yang relevan di segala zaman,” ujarnya.
Tak lupa, Puan meminta generasi muda mengingat pesan Bung Karno agar terus berpikir dan berimajinasi agar mempunyai konsepsi besar, mempunyai keberanian dan terus berdinamika. “Mereka yang mempunyai imaginasi akan menjadi penentu sejarah,” pesannya.
Taufan berharap legislatif dan eksekutif bisa lebih memaksimalkan peran dan tanggung jawab mereka dalam ranah kebijakan publik, yakni kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada narasi kepemudaan. Yakni, kebijakan-kebijakan yang mengedepankan Aksesibilitas juga pembinaan terhadap anak-anak muda. Pancasila yang menjadi fundamentalnya dan narasi yang paling kuat.
Senada dengan Taufan, Ketua DPR Puan Maharani menegaskan, lembaganya akan terus mendukung generasi milenial untuk berperan lebih besar dalam usaha mencapai kemajuan bersama. Terutama dalam persiapan menghadapi bonus demografi pada satu dekade ke depan.
“Kami ingin saat bonus demografi terjadi, angkatan kerja Indonesia didominasi pemuda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Sehingga mampu menggerakkan perekonomian dengan cara-cara yang kreatif,” kata Puan di Jakarta.
Menurut Puan, inovasi dan kreativitas adalah salah satu kunci untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Selain itu, generasi muda juga harus terbuka pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa meninggalkan akar sejarah dan budaya Indonesia.
Ketua DPP PDIP ini juga meminta para pemuda untuk terus meng-upgrade dirinya dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Sehingga, akan menjadi generasi yang relevan di segala zaman,” ujarnya.
Tak lupa, Puan meminta generasi muda mengingat pesan Bung Karno agar terus berpikir dan berimajinasi agar mempunyai konsepsi besar, mempunyai keberanian dan terus berdinamika. “Mereka yang mempunyai imaginasi akan menjadi penentu sejarah,” pesannya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda