Selama Pandemi Covid-19, Banyak Pelajar SMA-Kuliah Tertarik Olahraga Elit Ini
Senin, 14 Maret 2022 - 16:45 WIB
Dengan adanya peralatan yang tejangkau, maka stigma ‘Olahraga Elit’ pun kian lama bisa terkikis di benak publik. “Apalagi, makin banyak fasilitas golf di tanah air yang tengah dibangun. Maka ini menunjukan bahwa golf sudah bisa menjangkau lebih banyak orang,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu Artist Golfer Indonesia, Ade Herlina, pun mengakui sebagai pihak yang baru mulai terjun mendalami golf, dirinya tertarik untuk menggeluti dunia golf dipantik oleh situasi pandemi.
Namun, lama kelamaan mencoba Golf, Ade merasa bahwa pandangan bahwa golf adalah olahraga elit sudah tak lagi relevan. “Karena olahraga lain pun kalau kita fokus mengembangkan diri di sana, kebutuhan akan budget besar tidak bisa dilepaskan,” tuturnya.
Ia mencontohkan olahraga seperti Basket, Sepeda, dan Renang. Olahraga tersebut pun sejatinya membutuhkan biaya yang tak murah dalam berinvestasi di peralatan penunjangnya.
“Tidak ada olahraga yang murah, memang kalau kita serius. Pengeluaran budget untuk equipment tidak akan menjadi masalah, selama peralatan itu membuat kita lebih baik,” tandasnya.
Pegolf Senior Suharsono mengatakan, pandemi Covid-19 telah merubah banyak kebiasaan orang dalam berolahraga. Tidak sedikit dari mereka yang menekuni olahraga golf. Semakin banyak generasi milenial yang menekuni golf akan berdampak pada industri turunan terkait.
Soal mahalnya harga perlengkapan golf, bagi Suharsono hal itu bersifat relatif. Tidak sedikit anggota masyarakat yang memiliki beragam jenis sepeda yang berharga hingga puluhan juta per unitnya. "Apa pun olahraganya, kalau sudah fokus, harga bukan masalah," katanya.
Sebagai contoh salah satu produk stik golf terbaru merek Callaway Rogue ST 22 yang sedang dipasarkan, harganya mencapai Rp8 jutaan per buahnya. Angka tersebut dinilai masih wajar karena masih ada merek yang sama dengan harga lebih tinggi. "Buat saya mau pakai merek apa pun yang penting orang mau main golf," tambah Wisnu.
Sementara itu, salah satu Artist Golfer Indonesia, Ade Herlina, pun mengakui sebagai pihak yang baru mulai terjun mendalami golf, dirinya tertarik untuk menggeluti dunia golf dipantik oleh situasi pandemi.
Namun, lama kelamaan mencoba Golf, Ade merasa bahwa pandangan bahwa golf adalah olahraga elit sudah tak lagi relevan. “Karena olahraga lain pun kalau kita fokus mengembangkan diri di sana, kebutuhan akan budget besar tidak bisa dilepaskan,” tuturnya.
Ia mencontohkan olahraga seperti Basket, Sepeda, dan Renang. Olahraga tersebut pun sejatinya membutuhkan biaya yang tak murah dalam berinvestasi di peralatan penunjangnya.
“Tidak ada olahraga yang murah, memang kalau kita serius. Pengeluaran budget untuk equipment tidak akan menjadi masalah, selama peralatan itu membuat kita lebih baik,” tandasnya.
Pegolf Senior Suharsono mengatakan, pandemi Covid-19 telah merubah banyak kebiasaan orang dalam berolahraga. Tidak sedikit dari mereka yang menekuni olahraga golf. Semakin banyak generasi milenial yang menekuni golf akan berdampak pada industri turunan terkait.
Soal mahalnya harga perlengkapan golf, bagi Suharsono hal itu bersifat relatif. Tidak sedikit anggota masyarakat yang memiliki beragam jenis sepeda yang berharga hingga puluhan juta per unitnya. "Apa pun olahraganya, kalau sudah fokus, harga bukan masalah," katanya.
Sebagai contoh salah satu produk stik golf terbaru merek Callaway Rogue ST 22 yang sedang dipasarkan, harganya mencapai Rp8 jutaan per buahnya. Angka tersebut dinilai masih wajar karena masih ada merek yang sama dengan harga lebih tinggi. "Buat saya mau pakai merek apa pun yang penting orang mau main golf," tambah Wisnu.
(mpw)
tulis komentar anda