Nono Bocah SD Juara Matematika Dunia dari NTT Tolak Laptop dari Nadiem, Kenapa?
loading...
A
A
A
"Tidak usah, saya sudah punya," timpal Nono yang langsung disambut tawa Mendikbudristek.
Nadiem Makarim pun memuji sikap yang ditunjukkan Nono itu. Terlebih, Nono menyarankan agar hadiah laptop itu diberikan kepada orang lain yang belum punya laptop.
"Ini anak bagus nih mau dikasih laptop dia malah jawab enggak usah karena udah punya, kasih buat yang engga punya aja," ujar Nadiem Makarim.
Baca juga: Orang Miskin Sulit Mengakses Pendidikan Tinggi? Ini Tanggapan Rektor UNS
Nadiem Makarim lalu menawari hadiah keduanya kepada Nono yakni berupa beasiswa pendidikan.
"Kalau dikasih beasiswa mau?" tanya Nadiem Makarim.
"Mau," jawab Nono seraya tersenyum.
Awalnya, Nono dan sang ibu tidak menyangka jika mereka akan dipertemukan dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
"Karena ibunya Nono ini kan guru ya jadi ibunya Nono ini sangat terkejut bisa ditemukan sama Mas Menteri, itu kaya mimpi jadi kenyataan buat ibunya. Terus Nono juga surprise karena dia juga enggak tau kalau mau ditemukan sama Mas Menteri," kata Prabu Revolusi.
Nadiem Makarim pun memuji sikap yang ditunjukkan Nono itu. Terlebih, Nono menyarankan agar hadiah laptop itu diberikan kepada orang lain yang belum punya laptop.
"Ini anak bagus nih mau dikasih laptop dia malah jawab enggak usah karena udah punya, kasih buat yang engga punya aja," ujar Nadiem Makarim.
Baca juga: Orang Miskin Sulit Mengakses Pendidikan Tinggi? Ini Tanggapan Rektor UNS
Nadiem Makarim lalu menawari hadiah keduanya kepada Nono yakni berupa beasiswa pendidikan.
"Kalau dikasih beasiswa mau?" tanya Nadiem Makarim.
"Mau," jawab Nono seraya tersenyum.
Awalnya, Nono dan sang ibu tidak menyangka jika mereka akan dipertemukan dengan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
"Karena ibunya Nono ini kan guru ya jadi ibunya Nono ini sangat terkejut bisa ditemukan sama Mas Menteri, itu kaya mimpi jadi kenyataan buat ibunya. Terus Nono juga surprise karena dia juga enggak tau kalau mau ditemukan sama Mas Menteri," kata Prabu Revolusi.
(nnz)