Pembukaan Sekolah Berisiko, DPR Minta PJJ Terus Diperbaiki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rencana pembukaan sekolah di luar zona hijau terus menuai kritik sejumlah pihak, termasuk Komisi X DPR yang membidangi pengawasan pendidikan, budaya, pariwisata dan olahraga. Pasalnya, pembukaan sekolah sangat berisiko khusus terhadap anak-anak di sekolah dasar dan sekolah tingkat menengah.
“Tentu (pembukaan sekolah) sangat beresiko, karena tidak ada jaminan bagi anak anak dalam perjalanan menuju ke sekolah dan pulang, khususnya yang menggunakan transportasi umum yang rentan penularan. Apalagi yang massal,” kata anggota Komisi X DPR Himmatul Aliyah saat dihubungi SINDO Media, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Mendagri Minta Daerah Gelar Simulasi Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai )
Namun demikian, anggota Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Komisi X DPR ini menambahkan, harus dicarikan jalan keluar terbaik agar pendidikan tetap berjalan bagi peserta didik di berbagai daerah di Indonesia.
“Misalnya yang zona merah bisa belajar dari rumah dengan modul yang sudah disiapkan sekolah,” imbuhnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga meminta, agar PJJ terus diperbaiki. Baik pemenuhan sarana dan prasarana, maupun dari segi metode pembelajaran dan kurikulumnya. Sehingga, anak-anak lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. (Baca juga: Mendagri Nilai Pertemuan Tatap Muka Sekolah Tak Hanya Dilihat dari Warna Zonasi )
“Misalnya. masalah sinual, kuota (internet), gawai, metode belajar, kurikulum juga harus kurikulum yang disesuaikan atau disederhanakan,” pungkas Himma.
“Tentu (pembukaan sekolah) sangat beresiko, karena tidak ada jaminan bagi anak anak dalam perjalanan menuju ke sekolah dan pulang, khususnya yang menggunakan transportasi umum yang rentan penularan. Apalagi yang massal,” kata anggota Komisi X DPR Himmatul Aliyah saat dihubungi SINDO Media, Selasa (4/8/2020). (Baca juga: Mendagri Minta Daerah Gelar Simulasi Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai )
Namun demikian, anggota Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Komisi X DPR ini menambahkan, harus dicarikan jalan keluar terbaik agar pendidikan tetap berjalan bagi peserta didik di berbagai daerah di Indonesia.
“Misalnya yang zona merah bisa belajar dari rumah dengan modul yang sudah disiapkan sekolah,” imbuhnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga meminta, agar PJJ terus diperbaiki. Baik pemenuhan sarana dan prasarana, maupun dari segi metode pembelajaran dan kurikulumnya. Sehingga, anak-anak lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. (Baca juga: Mendagri Nilai Pertemuan Tatap Muka Sekolah Tak Hanya Dilihat dari Warna Zonasi )
“Misalnya. masalah sinual, kuota (internet), gawai, metode belajar, kurikulum juga harus kurikulum yang disesuaikan atau disederhanakan,” pungkas Himma.
(mpw)