8 Contoh Pidato Hari Pahlawan Singkat dan Penuh Makna
loading...
A
A
A
Marilah membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang merdeka. Jangan pula kita menjadi penjajah-penjajah modern yang menindas bangsanya sendiri.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamualaikum wr. Wb. Kepada Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati, Ibu dan Bapak Guru yang kami cintai, serta teman-teman yang berbahagia. Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia, serta nikmat-Nya kita bisa berkumpul dan berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Pahlawan ini.
Tak lupa shalawat serta salam hendaknya kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada hari ini, kita semua berkumpul di sini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Mungkin tak sedikit orang yang menyepelekan hari bersejarah ini. Untuk itu, diadakanlah acara ini agar kita para penerus bangsa dapat mengenal, menghargai, dan meneruskan perjuangan yang mereka lakukan di masa lampau.
Peringatan Hari Pahlawan menjadi acuan bagi kita agar dapat mempertahankan bangsa ini dari bangsa asing. Kota Surabaya menjadi saksi betapa kokohnya jiwa ksatria para pejuang Indonesia. Pada saat itu, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum atau pernyataan agar rakyat Surabaya menyerah.
Namun, apakah mereka akan menyerah? Tentu tidak, justru semangat mereka semakin membara. Apa pun mereka lakukan agar rakyat Indonesia dapat terbebas dari penjajahan. Bung Tomo, pemimpin pertempuran membakar semangat rakyat Surabaya melalui radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu.
Lebih dari 6.000 rakyat Indonesia gugur dalam pertempuran tersebut. Apakah teman-teman berpikir berapa tetes darah yang harus mereka keluarkan demi bangsa ini? Pernahkah kalian berpikir berapa banyak anak seusia kalian yang menahan sakit dan panasnya peluru yang ditembakkan penjajah ke tubuh mereka? Apakah teman-teman berpikir bagaimana keadaan kita sekarang jika dahulu tak ada orang seperti mereka? Tak banyak orang yang berpikir demikian. Mereka hanya mementingkan diri sendiri.
Buktinya, ketika beberapa dari kebudayaan Indonesia diambil bangsa lain. Banyak orang yang kurang peduli terhadap hal itu. Ada juga yang peduli, namun hanya sekedarnya. Mereka bisanya hanya berbicara, pada kenyataannya kasus itu hilang begitu saja. Nah, itu baru satu dari sekian kasus yang diakibatkan oleh kurangnya perasaan cinta terhadap negara.
Jika dibiarkan terus-menerus, pasti akan timbul kasus lain yang lebih berat. Alangkah baiknya kita sebagai penerus bangsa meneladani sifat para mempertahankan negara ini beserta apa yang ada di dalamnya, baik dari kebudayaannya, keamanannya, maupun masalah lain. Jangan berpikir apa yang negara berikan untukmu, namun berilah negara kita yang terbaik.
Untuk itu, marilah kita bersatu dan bersama-sama membela negara Indonesia tercinta ini. Hadirin yang saya hormati, terima kasih atas perhatiannya dan apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati anda saya mohon maaf. Selamat pagi Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Mengenang Jasa Para Pahlawan
Assalamualaikum wr. Wb. Kepada Bapak Kepala Sekolah yang kami hormati, Ibu dan Bapak Guru yang kami cintai, serta teman-teman yang berbahagia. Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia, serta nikmat-Nya kita bisa berkumpul dan berpartisipasi dalam acara peringatan Hari Pahlawan ini.
Tak lupa shalawat serta salam hendaknya kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada hari ini, kita semua berkumpul di sini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Mungkin tak sedikit orang yang menyepelekan hari bersejarah ini. Untuk itu, diadakanlah acara ini agar kita para penerus bangsa dapat mengenal, menghargai, dan meneruskan perjuangan yang mereka lakukan di masa lampau.
Peringatan Hari Pahlawan menjadi acuan bagi kita agar dapat mempertahankan bangsa ini dari bangsa asing. Kota Surabaya menjadi saksi betapa kokohnya jiwa ksatria para pejuang Indonesia. Pada saat itu, pihak Inggris mengeluarkan ultimatum atau pernyataan agar rakyat Surabaya menyerah.
Namun, apakah mereka akan menyerah? Tentu tidak, justru semangat mereka semakin membara. Apa pun mereka lakukan agar rakyat Indonesia dapat terbebas dari penjajahan. Bung Tomo, pemimpin pertempuran membakar semangat rakyat Surabaya melalui radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu.
Lebih dari 6.000 rakyat Indonesia gugur dalam pertempuran tersebut. Apakah teman-teman berpikir berapa tetes darah yang harus mereka keluarkan demi bangsa ini? Pernahkah kalian berpikir berapa banyak anak seusia kalian yang menahan sakit dan panasnya peluru yang ditembakkan penjajah ke tubuh mereka? Apakah teman-teman berpikir bagaimana keadaan kita sekarang jika dahulu tak ada orang seperti mereka? Tak banyak orang yang berpikir demikian. Mereka hanya mementingkan diri sendiri.
Buktinya, ketika beberapa dari kebudayaan Indonesia diambil bangsa lain. Banyak orang yang kurang peduli terhadap hal itu. Ada juga yang peduli, namun hanya sekedarnya. Mereka bisanya hanya berbicara, pada kenyataannya kasus itu hilang begitu saja. Nah, itu baru satu dari sekian kasus yang diakibatkan oleh kurangnya perasaan cinta terhadap negara.
Jika dibiarkan terus-menerus, pasti akan timbul kasus lain yang lebih berat. Alangkah baiknya kita sebagai penerus bangsa meneladani sifat para mempertahankan negara ini beserta apa yang ada di dalamnya, baik dari kebudayaannya, keamanannya, maupun masalah lain. Jangan berpikir apa yang negara berikan untukmu, namun berilah negara kita yang terbaik.
Untuk itu, marilah kita bersatu dan bersama-sama membela negara Indonesia tercinta ini. Hadirin yang saya hormati, terima kasih atas perhatiannya dan apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati anda saya mohon maaf. Selamat pagi Wassalamu’alaikum wr. Wb.