Dosen Komunikasi UPNVJ Beberkan Teknik Copywriting dan Strategi Pemasaran Digital Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ), Dr Radita Gora Tayibnafis MM dan Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D menjadi pemateri workshop Digital Marketing Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Selasa (26/3/2024) melalui Webinar Online Zoom Meeting.
Radita mengatakan, Kementerian Kesehatan maupun rumah sakit yang tersebar di berbagai wilayah merupakan instansi yang paling dekat dengan masyarakat dan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Bentuk pelayanan yang diberikan rumah sakit pada dasarnya bukan hanya pelayanan dalam bentuk medis saja. Namun, juga menjaga kualitas informasi dan pemanfaatan media multiplatform untuk aktivitas pemasaran,” katanya.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan rumah sakit juga merangkap sebagai pelayanan informasi terbuka kepada masyarakat. Tentu ini berbeda dengan perusahaan infrastruktur yang menghasilkan produk pada umumnya.
“Sebagai upaya menjamin kualitas informasi, maka rumah sakit perlu mengoptimalisasi kinerja divisi humas dan pemasaran untuk membangun pesan persuasif yang jelas melalui teknis Copywriting,” ujar Radita.
Radita menyampaikan, Copywriting bukan sebatas tulis menulis saja, namun menciptakan pesan yang kreatif, persuasif, ringkas, padat, dan jelas. Tujuannya agar informasi bisa tersampaikan dengan baik dan digunakan sebagai medium perantara masyarakat dengan rumah sakit.
“Peran informasi dan komunikasi melalui iklan bukan hanya sebatas promosi, melainkan juga akses informasi tanpa batas yang dijadikan kebutuhan krusial bagi masyarakat. Jadi copywriter dalam membuat produk tulisan harus benar-benar memperhatikan aspek stakeholder, segmen masyarakat dan kebutuhan pelanggan dan pasien,” tutur Radita.
Sementara itu, Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D dalam paparannya menyampaikan Strategi Dalam Digital Marketing. Seorang marketing perlu memiliki kemampuan mengakses berbagai platform digital, seperti media sosial, ad sense, dan memanfaatkan Web Portal Berita.
Munadhil yang juga Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPNVJ menjelaskan bahwa rumah sakit perlu membangun brand (merek) seperti Brand Identity ataupun Entity, untuk mempromosikan berbagai jasa dan sarana rumah sakit.
“Pengembangan pada digital marketing bukan hanya pada media konvensional saja, tapi juga melalui media digital serta pengembangan konten massif untuk bisa mendorong kata kunci rumah sakit masuk dalam prioritas Search Engine Optimization (SEO). Dengan begitu rumah sakit memiliki prioritas dalam mesin pencari informasi medis dari masyarakat,” kata Munadhil.
Munadhil menambahkan, Strategi Digital Marketing menjadi kunci untuk membangun brand dan meningkatkan visibilitas rumah sakit di mata pasien dan masyarakat luas. “Strategi Marketing ini juga membenahi image dan bertransformasi ke image baru yang lebih baik dan terjaga kualitasnya,” ujar Munadhil.
Radita mengatakan, Kementerian Kesehatan maupun rumah sakit yang tersebar di berbagai wilayah merupakan instansi yang paling dekat dengan masyarakat dan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Bentuk pelayanan yang diberikan rumah sakit pada dasarnya bukan hanya pelayanan dalam bentuk medis saja. Namun, juga menjaga kualitas informasi dan pemanfaatan media multiplatform untuk aktivitas pemasaran,” katanya.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan rumah sakit juga merangkap sebagai pelayanan informasi terbuka kepada masyarakat. Tentu ini berbeda dengan perusahaan infrastruktur yang menghasilkan produk pada umumnya.
“Sebagai upaya menjamin kualitas informasi, maka rumah sakit perlu mengoptimalisasi kinerja divisi humas dan pemasaran untuk membangun pesan persuasif yang jelas melalui teknis Copywriting,” ujar Radita.
Radita menyampaikan, Copywriting bukan sebatas tulis menulis saja, namun menciptakan pesan yang kreatif, persuasif, ringkas, padat, dan jelas. Tujuannya agar informasi bisa tersampaikan dengan baik dan digunakan sebagai medium perantara masyarakat dengan rumah sakit.
“Peran informasi dan komunikasi melalui iklan bukan hanya sebatas promosi, melainkan juga akses informasi tanpa batas yang dijadikan kebutuhan krusial bagi masyarakat. Jadi copywriter dalam membuat produk tulisan harus benar-benar memperhatikan aspek stakeholder, segmen masyarakat dan kebutuhan pelanggan dan pasien,” tutur Radita.
Sementara itu, Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D dalam paparannya menyampaikan Strategi Dalam Digital Marketing. Seorang marketing perlu memiliki kemampuan mengakses berbagai platform digital, seperti media sosial, ad sense, dan memanfaatkan Web Portal Berita.
Munadhil yang juga Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPNVJ menjelaskan bahwa rumah sakit perlu membangun brand (merek) seperti Brand Identity ataupun Entity, untuk mempromosikan berbagai jasa dan sarana rumah sakit.
“Pengembangan pada digital marketing bukan hanya pada media konvensional saja, tapi juga melalui media digital serta pengembangan konten massif untuk bisa mendorong kata kunci rumah sakit masuk dalam prioritas Search Engine Optimization (SEO). Dengan begitu rumah sakit memiliki prioritas dalam mesin pencari informasi medis dari masyarakat,” kata Munadhil.
Munadhil menambahkan, Strategi Digital Marketing menjadi kunci untuk membangun brand dan meningkatkan visibilitas rumah sakit di mata pasien dan masyarakat luas. “Strategi Marketing ini juga membenahi image dan bertransformasi ke image baru yang lebih baik dan terjaga kualitasnya,” ujar Munadhil.
(wib)