Gen Z Miliki Tanggung Jawab Produksi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital
loading...
A
A
A
Senada, entrepreneur Anissa Andarini mengatakan, promosi budaya Indonesia lewat konten digital dapat membangun identitas dan kebanggaan nasional. Budaya Indonesia yang memiliki keberagaman etnis dan bahasa, mewariskan bermacam budaya seni (tari, musik, pertunjukan), hingga pakaian.
”Pentingnya promosi budaya, yakni menumbuhkan inovasi dan kreativitas, pendidikan dan pengetahuan, keberagaman dan toleransi, identitas dan warisan, keseimbangan sosial, serta ekonomi dan pariwisata,” jelas Anissa Andarini.
Sementara, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Bali I Gede Putu Krisna Juliharta meminta para siswa untuk menjaga etika berinternet. Contohnya, dengan tidak melakukan bullying, ujaran kebencian, dan menyebar informasi palsu atau hoaks.
”Lalu, menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan orang lain, menggunakan bahasa kasar dan menghina orang lain, melanggar hak cipta, melakukan kejahatan atau tindakan ilegal,” rinci I Gede Putu Krisna Juliharta.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
”Pentingnya promosi budaya, yakni menumbuhkan inovasi dan kreativitas, pendidikan dan pengetahuan, keberagaman dan toleransi, identitas dan warisan, keseimbangan sosial, serta ekonomi dan pariwisata,” jelas Anissa Andarini.
Sementara, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Bali I Gede Putu Krisna Juliharta meminta para siswa untuk menjaga etika berinternet. Contohnya, dengan tidak melakukan bullying, ujaran kebencian, dan menyebar informasi palsu atau hoaks.
”Lalu, menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan orang lain, menggunakan bahasa kasar dan menghina orang lain, melanggar hak cipta, melakukan kejahatan atau tindakan ilegal,” rinci I Gede Putu Krisna Juliharta.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(wyn)