BANDUNG - Telkom University (Tel-U) mendorong pengembangan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke pesantren. Langkah ini diharapkan membantu pesantren mengetahui tantangan dan potensi TIK.
Upaya Tel-U tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tel-U masuk pesantren yang digelar beberapa waktu lalu. Di mana, tim innovilage Tel-U berbagi ilmu secara daring kepada santri Pesantren LP3iA Narukan, Rembang pimpinan Gus Baha. Para mentor, adalah dosen dari bendera fakultas di Tel-U. (Baca juga: UGM Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia versi QS Asia University 2021 )
Mereka adalah Muhammad Sufyan Abdurrahman, Aditya Ali, Choiria Anggraini, dan Asas Putra dari FKB, Anggar Erdhina Adi (FIK), dan Brahmantya Aji Pramudita (FTE). Materi yang disampaikan di antaranya tenang Vlog, pembelajaran daring, serta komunikasi visual dan public relations.
Menurut Rektor Telkom (Tel-U) University Adiwijaya, pesantren di Indonesia memiliki banyak konten menarik dan bermanfaat. Namun pesantren harus terus berubah dan menguasai akses dan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Telkom University, kata dia, mencoba hadir dan berbagi ilmu kepada pesantren. Menurut dia, sebaik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada orang lain. Terutama dengan berbagi ilmu yang bermanfaat bagi sesama. (Baca juga: 27 Kampus akan Adu Tanding di Kontes Mobil Hemat Energi )
"Sebab ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah, supaya berbuah maka teman dosen kami ingin amalkan ilmunya, terutama yang bermanfaat bagi ummat," katanya saat memberi sambutan dalam Program Pengabdian Masyarakat Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang.
Menurut dia, untuk menghadapi perubahan, diperlukan proses peningkatan kompetensi unsur pesantren dalam memberikan ilmu ke masyarakat. Seagai seseorang yang terdidik, harus dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi yang mampu bermanfaat bagi banyak orang.
Lebih lanjut dia menjelaskan, program ini bertujuan melahirkan talenta-talenta digital. Selain itu, mendukung rencana strategis pemerintah dalam rangka mendukung proses digital transformasi nasional menuju Smart Nation. Kegiatan itu, kata dia, mendukung program-program desa inovasi yang mana terdapat 100 program pada 29 provinsi dengan melibatkan civitas akademika Tel-U. (Baca juga: Naik 34 Peringkat, ITS Ranking 164 di QS Asia University Rangkings 2021 )
Upaya Tel-U tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tel-U masuk pesantren yang digelar beberapa waktu lalu. Di mana, tim innovilage Tel-U berbagi ilmu secara daring kepada santri Pesantren LP3iA Narukan, Rembang pimpinan Gus Baha. Para mentor, adalah dosen dari bendera fakultas di Tel-U. (Baca juga: UGM Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia versi QS Asia University 2021 )
Mereka adalah Muhammad Sufyan Abdurrahman, Aditya Ali, Choiria Anggraini, dan Asas Putra dari FKB, Anggar Erdhina Adi (FIK), dan Brahmantya Aji Pramudita (FTE). Materi yang disampaikan di antaranya tenang Vlog, pembelajaran daring, serta komunikasi visual dan public relations.
Menurut Rektor Telkom (Tel-U) University Adiwijaya, pesantren di Indonesia memiliki banyak konten menarik dan bermanfaat. Namun pesantren harus terus berubah dan menguasai akses dan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Baca Juga:
Telkom University, kata dia, mencoba hadir dan berbagi ilmu kepada pesantren. Menurut dia, sebaik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada orang lain. Terutama dengan berbagi ilmu yang bermanfaat bagi sesama. (Baca juga: 27 Kampus akan Adu Tanding di Kontes Mobil Hemat Energi )
"Sebab ilmu tanpa amal bagai pohon tanpa buah, supaya berbuah maka teman dosen kami ingin amalkan ilmunya, terutama yang bermanfaat bagi ummat," katanya saat memberi sambutan dalam Program Pengabdian Masyarakat Innovillage Capacity Building Komunikasi Publik Pesantren LP3iA Rembang.
Menurut dia, untuk menghadapi perubahan, diperlukan proses peningkatan kompetensi unsur pesantren dalam memberikan ilmu ke masyarakat. Seagai seseorang yang terdidik, harus dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi yang mampu bermanfaat bagi banyak orang.
Lebih lanjut dia menjelaskan, program ini bertujuan melahirkan talenta-talenta digital. Selain itu, mendukung rencana strategis pemerintah dalam rangka mendukung proses digital transformasi nasional menuju Smart Nation. Kegiatan itu, kata dia, mendukung program-program desa inovasi yang mana terdapat 100 program pada 29 provinsi dengan melibatkan civitas akademika Tel-U. (Baca juga: Naik 34 Peringkat, ITS Ranking 164 di QS Asia University Rangkings 2021 )
halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Berita Terkait
- Miris! 4 Santri di Lampung Selatan Disodomi Kakak Tingkatnya
- BLK Komunitas Bikin Santri Tidak Perlu Susah Payah ke Kota dan Merogoh Kocek Dalam
- BCA Tawarkan Beasiswa Kuliah Buat Lulusan SLTA dan Uang Saku Bulanan, Tertarik?
- Ini 6 Syarat Mengajukan Sertifikasi Pendidik untuk Dosen
- Bukti PT Mampu Hadapi Tantangan Pandemi, Dirjen Dikti Apresiasi GeNose C19
- 8 Santri Luka Tertimpa Bangunan Ponpes Al-Madaroh Cipanas yang Roboh
- Telkom University Juarai Ajang Youth Innovation Contest Award 2020
- Mahasiswa UNAS Gelar PKM Sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19 di Depok
- Ketwil MPW PP Malut dan Ketua Fraksi PAN Deprov Resmikan TPQ Toniku
- Tingkatkan Mutu, 3 PTKIS Bertransformasi Menjadi Kampus Baru

TULIS KOMENTAR ANDA!