PGRI: Ini Syarat untuk Jadi Guru Tangguh dan Profesional di Era Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menjabarkan langkah untuk menjadi guru tangguh di era disrupsi teknologi .
Wakil Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qodir mengatakan, untuk menjadi guru tangguh langkah pertama yang harus dilakukan adalah guru harus mengenali diri sendiri. Langkah kedua menjadi guru tangguh, ujarnya, setelah dia mengenali dirinya sendiri dia harus merubah cara berpikir atau mindset.
"Setelah dia memiliki mindset yang bagus dia akan memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara. Hari ini guru harus diubah mindsetnya. Tidak perlu dengan kata-kata tapi dengan sikap dan ingin mengubah tujuan pendidikan," katanya pada seminar Sumbangsih Guru SPK bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia secara daring, Minggu (31/1).
Langkah ketiga adalah selalu belajar dan adaptif terhadap perubahan. Dia menyerukan kepada semua guru untuk belajar bareng, berkolaborasi dan melibatkan semua komponen dan organisasi besar. Berikutnya, membangun komunitas pembelajar sebagai media kolaborasi.
Langkah berikutnya, lanjut Dudung, adalah selalu konsisten terus menerus untuk memperbaiki kualitas dan kemampuan. Dia menuturkan, guru harus tangguh karena adanya keberagaman kondisi siswa di Indonesia selain itu zaman yang selalu berubah dan semakin kuatnya tantangan, persaingan dan tekanan.
"Mengapa guru harus tangguh juga karena keterbatasan sarana dan prasana, kemajuan IT, disparitas sosial yang tinggi hari ini seperti masih banyak siswa yang belajar di fasilitas yang belum lengkap," pungkasnya.
Wakil Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qodir mengatakan, untuk menjadi guru tangguh langkah pertama yang harus dilakukan adalah guru harus mengenali diri sendiri. Langkah kedua menjadi guru tangguh, ujarnya, setelah dia mengenali dirinya sendiri dia harus merubah cara berpikir atau mindset.
"Setelah dia memiliki mindset yang bagus dia akan memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara. Hari ini guru harus diubah mindsetnya. Tidak perlu dengan kata-kata tapi dengan sikap dan ingin mengubah tujuan pendidikan," katanya pada seminar Sumbangsih Guru SPK bagi Kemajuan Pendidikan Indonesia secara daring, Minggu (31/1).
Langkah ketiga adalah selalu belajar dan adaptif terhadap perubahan. Dia menyerukan kepada semua guru untuk belajar bareng, berkolaborasi dan melibatkan semua komponen dan organisasi besar. Berikutnya, membangun komunitas pembelajar sebagai media kolaborasi.
Langkah berikutnya, lanjut Dudung, adalah selalu konsisten terus menerus untuk memperbaiki kualitas dan kemampuan. Dia menuturkan, guru harus tangguh karena adanya keberagaman kondisi siswa di Indonesia selain itu zaman yang selalu berubah dan semakin kuatnya tantangan, persaingan dan tekanan.
"Mengapa guru harus tangguh juga karena keterbatasan sarana dan prasana, kemajuan IT, disparitas sosial yang tinggi hari ini seperti masih banyak siswa yang belajar di fasilitas yang belum lengkap," pungkasnya.
(mpw)