Kehadiran Kampus Asing, Antara Waswas dan Kualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Monash University akan menjadi kampus asing pertama yang resmi membuka cabang di Indonesia. Mereka menawarkan program master dan doktoral (PhD), serta program eksekutif.
Monas University sudah mendapatkan entitas legal setelah mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Yayasan Monash University Indonesia dan dikenal dengan Monash Indonesia pada November 2020.
Presiden Universitas Monash Margaret Gardner AC mengatakan, legalitas kampus Monash di Indonesia merupakan bentuk komitmen mereka terhadap Indonesia.
“Universitas Monash Indonesia akan dibuka pada 2021 akan akan terus memperluas kehadiran internasional,” ujarnya.
Gardner menjanjikan Universitas Monash Indonesia akan menciptakan kolaborasi penelitian global dan menciptakan pengembangan profesional dan kerja sama dengan industri. “Itu akan menjadikan Monash lebih kuat dengan jaringan dinamis di Australia, Italia, Malaysia, China, dan India,” ujar Gardner.
Wakil Rektor Universitas Monash Andrew MacIntyre menambahkan, Monash Indonesia akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi dan teknologi di Indonesia. “Setelah mendapatkan lisensi akan mengizinkan kita mendesain kampus di pusat kota yang modern,” katanya.
Demi menari minat mahasiswa Tanah Air, Monash membuka program yang diminati dan memiliki prospek cerah di masa depan seperti data science dan teknologi digital, desain urban dan infrastruktur, industri kreatif dan entrepreneurship, serta kebijakan publik dan kesehatan.
Monash bisa masuk ke Indonesia setelah melewati berdebatan panjang tentang kehadiran kampus asing di Indonesia. Faktanya, Indonesia sangat tertinggal dibandingkan Malaysia dan Singapura yang sudah membuka diri dengan kehadiran kampus asing. Meski terlambat, Indonesia tetap berpeluang besar untuk masuknya kampus asing karena jumlah mahasiswa yang besar dan prospek perkembangan Indonesia di masa depan.
Monas University sudah mendapatkan entitas legal setelah mendapatkan izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama Yayasan Monash University Indonesia dan dikenal dengan Monash Indonesia pada November 2020.
Presiden Universitas Monash Margaret Gardner AC mengatakan, legalitas kampus Monash di Indonesia merupakan bentuk komitmen mereka terhadap Indonesia.
“Universitas Monash Indonesia akan dibuka pada 2021 akan akan terus memperluas kehadiran internasional,” ujarnya.
Gardner menjanjikan Universitas Monash Indonesia akan menciptakan kolaborasi penelitian global dan menciptakan pengembangan profesional dan kerja sama dengan industri. “Itu akan menjadikan Monash lebih kuat dengan jaringan dinamis di Australia, Italia, Malaysia, China, dan India,” ujar Gardner.
Wakil Rektor Universitas Monash Andrew MacIntyre menambahkan, Monash Indonesia akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial, ekonomi dan teknologi di Indonesia. “Setelah mendapatkan lisensi akan mengizinkan kita mendesain kampus di pusat kota yang modern,” katanya.
Demi menari minat mahasiswa Tanah Air, Monash membuka program yang diminati dan memiliki prospek cerah di masa depan seperti data science dan teknologi digital, desain urban dan infrastruktur, industri kreatif dan entrepreneurship, serta kebijakan publik dan kesehatan.
Monash bisa masuk ke Indonesia setelah melewati berdebatan panjang tentang kehadiran kampus asing di Indonesia. Faktanya, Indonesia sangat tertinggal dibandingkan Malaysia dan Singapura yang sudah membuka diri dengan kehadiran kampus asing. Meski terlambat, Indonesia tetap berpeluang besar untuk masuknya kampus asing karena jumlah mahasiswa yang besar dan prospek perkembangan Indonesia di masa depan.