Kehadiran Kampus Asing, Antara Waswas dan Kualitas
loading...
A
A
A
Banyak yang khawatir dengan masuknya kampus asing karena sistem pendidikak indonesia belum siap. Indra berpandangan bahwa memang sistem pendidikan Indonesia belum siap. Karena untuk kemampuan dasar saja belum siap sehingga akan sulit untuk membahas ke tingkatan yang lebih tinggi. Itulah mengapa sangat penting masuknya riset university ke Indonesia karena nantinya bisa sekaligus meriset tentang kenapa Indonesia itu sekolah bukan tambah pinter tapi malah bodoh.
‘’Kenapa anggaran pendidikan besar tetapi membaca saja sulit. anggaran pendidikan besar guru sudah begitu sejahtera (dalam konteks guru PNS) tapi kenapa kemampuan membaca tidak meningkat, malah semakin turun? Nah itu perlu diriset baru tahu solusinya apa,’’ ujarnya.
Hal itu yang belum dilakukan selama ini. Itu juga alasan kuat menurutnya mengapa Indonesia memerlukan banyak riset. Tujuannya agar masalah yang ada di Indonesia bisa menemukan solusi secara ilmiah.
‘’Dan itu yang tidak dimiliki perguruan tinggi kita. Karena semua teaching university, bukan riset. Itu yang kita butuhkan," ujar dia.
Indra menambahkan, butuh perbaikan besar dalam mengelola perguruan tinggi. Harus diingat bahwa kampus asing jangan sampai hanya menjadi tempat untuk mencari gelar, apalgi disinyalir universitas asing ini tujuan utamanya lebih ke komersialisasi.
"Kalau bicara gelar, akhirnya kita bicara jual beli gelarnya bukan transfer ilmunya. Itu yang harus kita pertimbangkan dalam kita bicara punya program pembangunan SDM,’’ katanya.
Sekali lagi Indra menegaskan bahwa kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia bisa meningkatkan kualitas SDM sepanjang basisnya adalah riset. Indonesia tidak butuh semakin banyaknya teaching university, tetapi yang dibutuhkan adalah riset university dan itu menjadi kunci.
"Ya saya yakin (perguruan tinggi asing bisa meningkatkan SDM), asal yang masuk adalah riset university bukan teaching university. Kita tidak butuh semakin banyak teaching university kita butuh riset university, itu kuncinya,” ujarnya.
‘’Kenapa anggaran pendidikan besar tetapi membaca saja sulit. anggaran pendidikan besar guru sudah begitu sejahtera (dalam konteks guru PNS) tapi kenapa kemampuan membaca tidak meningkat, malah semakin turun? Nah itu perlu diriset baru tahu solusinya apa,’’ ujarnya.
Hal itu yang belum dilakukan selama ini. Itu juga alasan kuat menurutnya mengapa Indonesia memerlukan banyak riset. Tujuannya agar masalah yang ada di Indonesia bisa menemukan solusi secara ilmiah.
‘’Dan itu yang tidak dimiliki perguruan tinggi kita. Karena semua teaching university, bukan riset. Itu yang kita butuhkan," ujar dia.
Indra menambahkan, butuh perbaikan besar dalam mengelola perguruan tinggi. Harus diingat bahwa kampus asing jangan sampai hanya menjadi tempat untuk mencari gelar, apalgi disinyalir universitas asing ini tujuan utamanya lebih ke komersialisasi.
"Kalau bicara gelar, akhirnya kita bicara jual beli gelarnya bukan transfer ilmunya. Itu yang harus kita pertimbangkan dalam kita bicara punya program pembangunan SDM,’’ katanya.
Sekali lagi Indra menegaskan bahwa kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia bisa meningkatkan kualitas SDM sepanjang basisnya adalah riset. Indonesia tidak butuh semakin banyaknya teaching university, tetapi yang dibutuhkan adalah riset university dan itu menjadi kunci.
"Ya saya yakin (perguruan tinggi asing bisa meningkatkan SDM), asal yang masuk adalah riset university bukan teaching university. Kita tidak butuh semakin banyak teaching university kita butuh riset university, itu kuncinya,” ujarnya.
(ynt)