Bagaimana Suasana Kerja di Metaverse? Kenali Potensi dan Tantangannya

Selasa, 26 April 2022 - 23:58 WIB
loading...
A A A
2. Bagaimana Suasana Bekerja di Metaverse?

Secara fisik, memang metaverse bukanlah suatu tempat atau ruang kerja tertentu. Tapi, konsep metaverse bisa menghubungkan berbagai tempat kerja virtual. Perusahaan seperti Meta juga memelopori sarung tangan haptic (sentuhan) yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan objek virtual 3D dan merasakan sensasi seperti gerakan, tekstur, dan tekanan.

Sama halnya dengan tempat kerja fisik, Anda bisa jalan-jalan dan menyaksikan pemandangan lantai kantor dan melihat di mana rekan kerja berada. Dengan mengetahui jadwal satu sama lain, Anda pun bisa rehat untuk mengobrol singkat dengan rekan.

Mungkin selama ini Anda yang bekerja jarak jauh (remote) atau kerja dari rumah (work from home) merasakan bahwa pekerjaan jarak jauh lebih berisiko membuat stres.

Penelitian oleh Nuffield Health di Inggris menemukan bahwa hampir sepertiga pekerja jarak jauh mengalami kesulitan dalam memisahkan kehidupan rumah dan pekerjaan. Sementara, lebih dari seperempatnya merasa sulit untuk berhenti bekerja ketika hari kerja selesai.

Apalagi ketika suasana kerja selalu sama setiap harinya. Tempat kerja virtual dapat memberikan suasana baru, setidaknya bisa melihat pemandangan baru, meskipun fisiknya tetap di ruangan yang ada di rumah. Anda pun bisa menciptakan sensasi berjalan ke tempat kerja setiap hari dan kemudian pergi dan mengucapkan sampai jumpa kepada rekan kerja saat pekerjaan Anda selesai.

3. Saatnya Berkolaborasi dengan Rekan Kerja Digital

Rekan kerja di metaverse tidak akan terbatas pada avatar rekan kerja di dunia nyata. Saat sistem sudah berkembang pekerja bisa semakin banyak berkolaborasi dengan serangkaian rekan digital. Rekan kerja digital bisa berupa bot yang sangat realistis, bertenaga AI, dan tentu dirancang mirip manusia.

Mereka bisa bertindak sebagai asisten, penasihat, dan melakukan banyak pekerjaan berat di metaverse. Dengan penggunaan yang tepat, rekan kerja digital bisa meringankan beban manusia, sehingga bisa lebih produktif dan fokus dengan pekerjaan yang bernilai tambah.

Beberapa tahun terakhir, kita sudah melihat kemajuan luar biasa dalam sistem AI yang dapat memahami percakapan teks dan suara serta berkomunikasi dalam bahasa alami. Algoritma semacam itu berkembang menjadi ‘manusia digital’ yang dapat merasakan dan menafsirkan konteks, membuat gerakan seperti manusia. Bahkan membuat keputusan dan menunjukkan emosi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)