Guru Penggerak, Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

Kamis, 25 Juni 2020 - 17:48 WIB
loading...
Guru Penggerak, Pembelajaran...
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka diri bagi siapa pun Anda untuk bergerak dan terlibat secara langsung melalui program Organisasi Penggerak
A A A
JAKARTA - Bila Anda memiliki gagasan untuk memperbaiki dunia pendidikan kita, kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka diri bagi siapa pun Anda untuk bergerak dan terlibat secara langsung melalui program Organisasi Penggerak dan Guru Penggerak.

Dunia pendidikan memang bukan hanya tugas dan tanggungjawab negara, melainkan siapa pun yang peduli dan menginginkan perbaikan. Dan wadahnya kini disediakan dan difasilitasi bersama-sama antara Kementerian dan semua pemangku kepentingan. Kita semua dapat bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran, siapa pun Anda dapat bergabung melalui website ini baik sebagai Organisasi Penggerak maupun Relawan Penggerak.

Relawan penggerak adalah siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam program ini dan bersedia direkrut oleh Organisasi Penggerak dan/atau Kemendikbud untuk mendukung pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP), termasuk guru. Kebutuhan kualifikasi relawan bergantung pada program yang dilaksanakan Organisasi Penggerak di wilayah sasarannya.

Kemendikbud bahkan tak menutup kemungkinan untuk merekrut para relawan. “Sekarang kita bisa tahu guru kita banyak yang pintar tentang desain grafis. Kalau pelatihan desain grafis ngapain susah-susah, pelatihannya di Kebumen, ambil saja di Kebumen yang ngerti tentang desain grafis, misalnya seperti itu,? imbuh Praptono.

Bidang yang ditawarkan untuk relawan meliputi konsultan ahli, narasumber/instruktur, publikasi media, fasilitator/mentor, teknisi/ahli IT, fotografer, videografer, reporter, penulis modul pembelajaran, manajemen proyek, peneliti, dan, jaminan mutu atau kendali mutu.

Relawan akan diarahkan untuk memilih wilayah yang memungkinkan untuk dijangkau dari domisilinya saat ini. Jika ada relawan yang berkenan untuk menjangkau daerah yang jauh dari domisilinya, maka pertimbangan diserahkan kepada pribadi relawan.

?Kita akan optimalkan dia di lokasinya dia untuk efisiensi, tapi kalau misalkan organisasi penggerak mau pakai dia ya silakan. Kalau Kemdikbud misal punya Program TNI Mengajar itu kan daerah sana tuh, tahun depan di Papua, kita kan butuh orang itu, ambil aja. Mana ini guru kita, oh ternyata ada di Makassar, jadi ngapain bawa dari Jakarta. Ambil aja yang dari Makassar,? jelas Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono.

Di tengah pandemi yang masih membayanyi kehidupan kita saat ini, program Organisasi Penggerak menjadi semakin relevan, di mana pembelajaran tidak harus dilakukan di kelas. Kelas sekarang hanya menjadi kata sifat dan kata kerja. Bukan lagi kata benda. Artinya kita bisa membuka kelas di mana pun bagi anak-anak yang membutuhkan pendidikan. Murid pun sejatinya kata sifat bukan kata benda. Siapa saja yang merasa perlu belajar menambah pengetahuan, maka ia bisa menjadi murid.

Program Organisasi Penggerak menghidupkan kesadaran internal untuk bergerak tanpa didorong. Bergerak dengan kesadaran penuh untuk memberi kontribusi bagi kehidupan anak-anak dan bangsa ini lebih baik ke depan. Guru penggerak yang dilahirkan Organisasi Penggerak meletakkan murid sebagai pusat pembelajaran. Jadi guru yang harus rela bergerak aktif di mana si murid berada untuk diberi pendidikan demi masa depan mereka.

Program Organisasi Penggerak sejatinya adalah program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2604 seconds (0.1#10.140)