Raker Badko HMI Jabodetabek-Banten Sukses, Adhiya: Siap Jawab Tantangan Zaman di Era Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rapat Kerja ( Raker ) Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabodetabeka-Banten periode 2021-2023 sukses digelar di Gedung Juang, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).
Dengan mengusung tema "Sinergitas dan Kolaborasi HMI Badko Jabodetabeka-Banten sebagai Role Model dalam Menjawab Tantangan Keumatan dan Kebangsaan di Era Digital", Raker diharapkan dapat menyatukan visi sekaligus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder negeri ini, khususnya di wilayah Jabodetabeka-Banten.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Badko HMI Jabodetabek-Banten, M. Adhiya Muzakki dalam sambutannya. Di hadapan fungsionaris Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Adhiya memberikan pandangan arah juang serta visi Badko HMI Jabodetabek-Banten di bawah kepemimpinannya selama dua tahun ke depan.
Adhiya menyebut, di tengah arus geopolitik nasional, bencana alam, dan ekonomi global yang tidak menentu, serta konflik keumatan dan kebangsaan, Badko HMI Jabodetabeka-Banten harus mengambil peran dalam menjawab seluruh tantangan sekaligus persoalan yang terjadi dewasa ini.
"Sebagai agent of change sekaligus agent of control di masyarakat, Badko HMI Jabodetabeka-Banten harus menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi keumatan yang terjadi dewasa ini," ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (9/10/2022).
Lebih lanjut, Adhiya menekankan kepada para fungsionaris Badko HMI Jabodetabeka-Banten agar mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi, lembaga dan pemerintahan untuk bersama-sama membangun negeri.
"Dalam kepengurusan ini, kita para fungsionaris harus mampu membangun sinergi dan kolaborasi antar instansi, lembaga dan pemerintahan khususnya di wilayah Jabodetabek dan Banten," imbuhnya.
Hal itu, lanjut Adhiya bertujuan untuk bersama-sama gotong royong dalam memajukan bangsa serta memberikan solusi dan bentuk pengabdian terhadap masyarakat.
Di sisi lain, Adhiya mengingatkan akan fenomena derasnya arus globalisasi yang ditandai dengan transformasi besar-besaran di era digital. Di era digitalisasi ini, Adhiya meminta kepada seluruh fungsionaris agar memberikan fokus yang lebih terhadap perkembangan zaman.
"Sekarang era digital. Kita jangan hanya mengkonsumsi, tetapi juga harus hadir untuk memproduksi," bebernya.
Selain itu, perhelatan pemilu serentak 2024 juga menjadi fokus tersendiri bagi Adhiya. Menurutnya, Pemilu serentak 2024 nantinya akan menjadi pesta demokrasi yang cukup melelahkan. Karenanya, ia berpesan kepada para pengurusnya agar memberikan fokus lebih kepada perpolitikan bangsa ini.
Tak hanya digitalisasi dan politik, Adhiya juga menaruh perhatian besar terhadap perekonomian global yang tidak menentu akibat pandemi. Bahkan, ada ancaman resesi di beberapa negara akibat fenomena itu.
Adhiya juga meminta para pengurusnya untuk mengawal isu perkonomian bangsa ini demi terciptanya keberlangsungan hidup masyarakat.
"Digitalisasi, politik, dan ekonomi kami berikan porsi besar dalam menjalankan Kepengurusan ini selama satu periode mendatang," terangnya.
Di akhir, Adhiya memberikan alasan terkait Raker yang digelar di Gedung Juang. Menurutnya, Gedung Juang memiliki nilai historis bagi perjalanan bangsa ini. Pada saat itu, Jepang menjadikan Gedung Juang sebagai tempat pendidikan politik bagi pribumi.
"Gedung ini memberikan kami pelajaran berharga untuk bangkit dan berjuang sebagaimana para founding father republik ini dalam meneguhkan sikap kebangsaan dan ke-Indonesiaan," tandasnya.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Dengan mengusung tema "Sinergitas dan Kolaborasi HMI Badko Jabodetabeka-Banten sebagai Role Model dalam Menjawab Tantangan Keumatan dan Kebangsaan di Era Digital", Raker diharapkan dapat menyatukan visi sekaligus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder negeri ini, khususnya di wilayah Jabodetabeka-Banten.
Baca Juga
Hal itu disampaikan Ketua Umum Badko HMI Jabodetabek-Banten, M. Adhiya Muzakki dalam sambutannya. Di hadapan fungsionaris Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Adhiya memberikan pandangan arah juang serta visi Badko HMI Jabodetabek-Banten di bawah kepemimpinannya selama dua tahun ke depan.
Adhiya menyebut, di tengah arus geopolitik nasional, bencana alam, dan ekonomi global yang tidak menentu, serta konflik keumatan dan kebangsaan, Badko HMI Jabodetabeka-Banten harus mengambil peran dalam menjawab seluruh tantangan sekaligus persoalan yang terjadi dewasa ini.
"Sebagai agent of change sekaligus agent of control di masyarakat, Badko HMI Jabodetabeka-Banten harus menjadi garda terdepan dalam memberikan solusi keumatan yang terjadi dewasa ini," ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (9/10/2022).
Lebih lanjut, Adhiya menekankan kepada para fungsionaris Badko HMI Jabodetabeka-Banten agar mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan instansi, lembaga dan pemerintahan untuk bersama-sama membangun negeri.
"Dalam kepengurusan ini, kita para fungsionaris harus mampu membangun sinergi dan kolaborasi antar instansi, lembaga dan pemerintahan khususnya di wilayah Jabodetabek dan Banten," imbuhnya.
Hal itu, lanjut Adhiya bertujuan untuk bersama-sama gotong royong dalam memajukan bangsa serta memberikan solusi dan bentuk pengabdian terhadap masyarakat.
Di sisi lain, Adhiya mengingatkan akan fenomena derasnya arus globalisasi yang ditandai dengan transformasi besar-besaran di era digital. Di era digitalisasi ini, Adhiya meminta kepada seluruh fungsionaris agar memberikan fokus yang lebih terhadap perkembangan zaman.
"Sekarang era digital. Kita jangan hanya mengkonsumsi, tetapi juga harus hadir untuk memproduksi," bebernya.
Selain itu, perhelatan pemilu serentak 2024 juga menjadi fokus tersendiri bagi Adhiya. Menurutnya, Pemilu serentak 2024 nantinya akan menjadi pesta demokrasi yang cukup melelahkan. Karenanya, ia berpesan kepada para pengurusnya agar memberikan fokus lebih kepada perpolitikan bangsa ini.
Tak hanya digitalisasi dan politik, Adhiya juga menaruh perhatian besar terhadap perekonomian global yang tidak menentu akibat pandemi. Bahkan, ada ancaman resesi di beberapa negara akibat fenomena itu.
Adhiya juga meminta para pengurusnya untuk mengawal isu perkonomian bangsa ini demi terciptanya keberlangsungan hidup masyarakat.
"Digitalisasi, politik, dan ekonomi kami berikan porsi besar dalam menjalankan Kepengurusan ini selama satu periode mendatang," terangnya.
Di akhir, Adhiya memberikan alasan terkait Raker yang digelar di Gedung Juang. Menurutnya, Gedung Juang memiliki nilai historis bagi perjalanan bangsa ini. Pada saat itu, Jepang menjadikan Gedung Juang sebagai tempat pendidikan politik bagi pribumi.
"Gedung ini memberikan kami pelajaran berharga untuk bangkit dan berjuang sebagaimana para founding father republik ini dalam meneguhkan sikap kebangsaan dan ke-Indonesiaan," tandasnya.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(mpw)