Program Praktisi Mengajar Tingkatkan Peluang Kolaborasi Riset

Selasa, 06 Desember 2022 - 08:05 WIB
loading...
Program Praktisi Mengajar Tingkatkan Peluang Kolaborasi Riset
Dosen Unsri Fauziyah, Wadek 1 Bidang Akademik MIPA Unsri Hasanuddin, Praktisi Mengajar di Unsri Freddy Supriyadi, Mahasiswi Unsri Jeni Meiyerani berfoto bersama setelah menyampaikan informasi mengenai Praktisi Mengajar. Foto/Neneng Zubaidah.
A A A
PALEMBANG - Program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek telah berjalan di perguruan tinggi . Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi institusi perguruan tinggi namun potensi riset bersama, baik dengan lembaga riset maupun swasta.

Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (Unsri) Hasanudin mengatakan, Praktisi Mengajar telah berjalan di kampusnya dan khusus di Fakultas MIPA saat ini sudah ada 18 praktisi yang terlibat di dalamnya.

Hasanuddin menjelaskan, berbagi pengalaman dari para ahli menjadi satu manfaat penting adanya program Praktisi Mengajar yang digulirkan Kemendikbudristek ini. "Kami dari pengelola prodi melihat program ini salah satu manfaatnya adalah sharing experience dari pihak industri," katanya ketika ditemui di kampus UNSRI, Senin (5/12/2022).

Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan di Bank Indonesia dan Bergaji Tinggi

Hasanuddin menjelaskan, tidak hanya praktisi dari perusahaan swasta namun juga dari kementerian, juga lembaga riset yang terlibat dalam kegiatan ini sangat membantu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengajaran di universitas.

Dia mengungkapkan, manfaat lain dari program Praktisi Mengajar adalah adanya kesempatan untuk melakukan penelitian bersama dengan institusi tempat para Praktisi Mengajar itu bekerja.

"Dari sisi institusi, kita melihat bahwa program ini akan membuka peluang baru untuk riset bersama dengan industri dan lembaga riset yang dilibatkan tersebut. Begitu juga dengan pihak swasta," ucapnya.

Salah satu contoh kerja sama riset yang bisa dikembangkan adalah penelitian mengenai pemanfaatan karet untuk produk ban. Latar belakangnya adalah Praktisi Mengajar yang menjadi eksportir produk-produk ban dalam yang ditempatkan di mata kuliah analisa bahan industri.

Baca juga: Belajar dari Cianjur, Peneliti Universitas Pertamina Petakan Potensi Bencana di Cisolok

Kerja sama riset ini terjadi, ujarnya, karena perusahaan tersebut tidak memiliki ekosistem riset dan penelitian yang kuat untuk mengembangkan usahanya. "Kami sambut itu untuk melakukan kerj sama penelitian melalui Kedaireka untuk menyelesaikan masalah di industri tersebut," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)