Cerita Nandang, Perjuangan Seorang OB yang Raih Gelar Sarjana di UBP Karawang
Jum'at, 10 November 2023 - 13:38 WIB
"Istri saya mulai curiga karena saya sering menerima WA dari mahasiswa menanyakan mata kuliah. Apalagi saya ketahuan menggunakan laptop di rumah saat mengerjakan tugas kuliah," bebernya.
Menurut Nandang, dia ketahuan menggunakan laptop di rumah karena saat itu sedang pandemi Covid-19 sehingga mahasiswa mengikuti perkuliahan daring di rumah. Nandang pun tak bisa berkelit lagi ketika istrinya mendapatinya sedang kuliah daring.
Baca juga: Mengenal ITB Kampus Cirebon, Prodi yang Tersedia dan Keunggulannya
"Saya akhirnya jujur kepada istri saya kalau saya kuliah di kampus UBP. Setelah saya jelaskan istri saya akhirnya malah menangis karena bangga suaminya bisa kuliah meski tidak punya biaya," tuturnya.
Menjalani kuliah dan bekerja sebagai OB di kampus membutuhkan niat kuat karena harus bekerja sejak pagi hingga pulang malam hari. Nandang membagi waktu dan menyeimbangkan hidupnya antara bekerja dan kuliah.
Nandang mengaku, tak jarang dia harus pulang dini hari jika ada tugas kuliah yang harus segera dia kerjakan. Kalau sudah seperti itu, pukul setengah enam pagi dia harus kembali bekerja dan pulang malam hari.
"Begitu rutinitas saya setiap hari selama 4 tahun kuliah. Tapi karena tekad saya sudah bulat makanya setiap kelelahan tidak begitu saya rasakan," ungkap Nandang.
Nandang pun berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Dia semestinya mengikuti proses wisuda seperti mahasiswa lainnya. Namun karena pertimbangan biaya, Nandang memilih menjadi penonton dan menyaksikan tawa ceria rekan seangkatannya saja.
"Biar saya jadi panitia wisuda saja tidak ikut wisuda yang penting bisa melayani. Saya bersyukur bisa menyelesaikan kuliah dan jadi sarjana. Bersyukur karena saya hanya seorang OB tapi bisa kuliah di FKIP dan menjadi sarjana dari kampus UBP," pungkas Nandang dengan bangga.
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
Menurut Nandang, dia ketahuan menggunakan laptop di rumah karena saat itu sedang pandemi Covid-19 sehingga mahasiswa mengikuti perkuliahan daring di rumah. Nandang pun tak bisa berkelit lagi ketika istrinya mendapatinya sedang kuliah daring.
Baca juga: Mengenal ITB Kampus Cirebon, Prodi yang Tersedia dan Keunggulannya
"Saya akhirnya jujur kepada istri saya kalau saya kuliah di kampus UBP. Setelah saya jelaskan istri saya akhirnya malah menangis karena bangga suaminya bisa kuliah meski tidak punya biaya," tuturnya.
Menjalani kuliah dan bekerja sebagai OB di kampus membutuhkan niat kuat karena harus bekerja sejak pagi hingga pulang malam hari. Nandang membagi waktu dan menyeimbangkan hidupnya antara bekerja dan kuliah.
Nandang mengaku, tak jarang dia harus pulang dini hari jika ada tugas kuliah yang harus segera dia kerjakan. Kalau sudah seperti itu, pukul setengah enam pagi dia harus kembali bekerja dan pulang malam hari.
"Begitu rutinitas saya setiap hari selama 4 tahun kuliah. Tapi karena tekad saya sudah bulat makanya setiap kelelahan tidak begitu saya rasakan," ungkap Nandang.
Nandang pun berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Dia semestinya mengikuti proses wisuda seperti mahasiswa lainnya. Namun karena pertimbangan biaya, Nandang memilih menjadi penonton dan menyaksikan tawa ceria rekan seangkatannya saja.
"Biar saya jadi panitia wisuda saja tidak ikut wisuda yang penting bisa melayani. Saya bersyukur bisa menyelesaikan kuliah dan jadi sarjana. Bersyukur karena saya hanya seorang OB tapi bisa kuliah di FKIP dan menjadi sarjana dari kampus UBP," pungkas Nandang dengan bangga.
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
(nnz)
tulis komentar anda