Bangun Kapasitas untuk Dorong Inovasi: Rekapreneur dan Kedaireka Academy sebagai Katalis Ekosistem Inovasi Indonesia

Minggu, 11 Agustus 2024 - 20:15 WIB
"Di Kedaireka Academy, kami memastikan peserta memahami setiap tahapan proses dan memiliki panduan yang jelas untuk mencapai tujuan mereka," kata Matrissya menambahkan.

Kolaborasi yang sukses membutuhkan pemahaman dan kesepahaman yang mendalam antara semua pihak yang terlibat. Di sinilah kapasitas menjadi kunci. Rekapreneur membantu menjembatani kesenjangan ini dengan membangun komunikasi yang efektif dan menyelaraskan tujuan antara akademisi dan mitra industri sebelum terjalinnya kesepakatan atau kolaborasi.

"Keselarasan tujuan antara akademisi dan industri adalah fondasi dari kolaborasi yang sukses. Ini adalah hal yang selalu kami tekankan dalam setiap sesi mentoring," ujar Matrissya Hermita.

Kedaireka Academy, di sisi lain, memastikan bahwa baik mitra perguruan tinggi maupun bisnis berada pada jalur yang sama dalam hal harapan, jadwal, dan hasil proyek. Hal ini sangat penting mengingat bahwa kolaborasi yang tidak sejalan dapat menyebabkan kegagalan proyek dan hilangnya peluang pendanaan.

Meningkatkan Tingkat Keberhasilan Proposal

Keberhasilan dalam memperoleh pendanaan melalui program Matching Fund atau Program Dana Padanan (PDP) sangat bergantung pada kualitas proposal yang diajukan. Untuk membantu akademisi dan mitra industri menyusun proposal yang kompetitif, program seperti Rekapreneur dan Kedaireka Academy memberikan pendampingan intensif dan pelatihan yang mendalam. Dalam Rekapreneur, peserta diajarkan untuk menyelaraskan tujuan akademis dengan kebutuhan industri sejak awal proses, memastikan bahwa proposal mereka relevan dan memiliki potensi untuk diterapkan secara praktis.

Kedaireka Academy, di sisi lain, berfokus pada strategi penulisan proposal yang efektif. Peserta diberi pemahaman mendalam tentang struktur dan komponen penting dalam proposal, seperti bagaimana menyusun argumen yang kuat dan merancang rencana anggaran yang realistis. Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya memahami kriteria penilaian yang digunakan oleh DIKTI, sehingga peserta dapat menyesuaikan proposal mereka dengan standar yang diharapkan.

Program-program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri para peserta dalam mengajukan proposal. Banyak akademisi yang merasa kurang yakin dalam menjalin kemitraan dengan industri atau dalam menyusun proposal yang memenuhi standar pemerintah. Melalui bimbingan yang komprehensif, peserta didorong untuk percaya pada kemampuan mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas proposal yang diajukan.

Dengan pendekatan yang tepat dalam penyusunan proposal, diharapkan tingkat keberhasilan dalam memperoleh pendanaan akan meningkat. Ini tidak hanya menguntungkan para pengusul, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas bagi ekosistem inovasi di Indonesia, memungkinkan lebih banyak proyek inovatif untuk direalisasikan dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, Tjitjik Sri Tjahjandarie mengatakan, keberhasilan dalam memperoleh pendanaan, seperti melalui Program Dana Padanan, sangat bergantung pada kualitas proposal yang diajukan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More