Bangun Kapasitas untuk Dorong Inovasi: Rekapreneur dan Kedaireka Academy sebagai Katalis Ekosistem Inovasi Indonesia
Minggu, 11 Agustus 2024 - 20:15 WIB
“Melalui program-program seperti Rekapreneur dan Kedaireka Academy, kami berkomitmen untuk membekali akademisi dan mitra industri dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyusun proposal yang kompetitif dan relevan. Dengan pendampingan intensif dan pelatihan yang mendalam, kami berharap dapat meningkatkan kualitas proposal dan, pada gilirannya, mendukung keberhasilan inovasi yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia," paparnya.
Kontribusi terhadap Ekosistem Inovasi Indonesia
Apa dampaknya terhadap ekosistem inovasi Indonesia secara keseluruhan? Jawabannya terletak pada kemampuan program-program ini untuk memfasilitasi inovasi yang berkelanjutan. Dengan membangun kapasitas, Rekapreneur dan Kedaireka Academy memberdayakan para peserta untuk berpikir kreatif dan mengembangkan solusi yang relevan dengan tantangan dunia nyata.
Menurut laporan Global Innovation Index 2023, Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 132 negara dalam hal inovasi. Namun, dengan inisiatif seperti Rekapreneur dan Kedaireka Academy, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisi ini dengan menciptakan sinergi yang lebih baik antara akademisi dan industri.
Terakhir, program yang dikelola dengan baik akan lebih mungkin menghasilkan proyek yang berkelanjutan dan dapat menarik investasi jangka panjang. Dalam konteks ini, membangun kapasitas bukan hanya tentang peningkatan keterampilan, tetapi juga tentang menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekosistem inovasi yang lebih luas di Indonesia.
"Kami berharap program-program ini dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga memiliki potensi global. Ini adalah perjalanan jangka panjang, dan kami berkomitmen untuk mendukung setiap langkahnya," tutur Matrissya Hermita.
Kontribusi terhadap Ekosistem Inovasi Indonesia
Apa dampaknya terhadap ekosistem inovasi Indonesia secara keseluruhan? Jawabannya terletak pada kemampuan program-program ini untuk memfasilitasi inovasi yang berkelanjutan. Dengan membangun kapasitas, Rekapreneur dan Kedaireka Academy memberdayakan para peserta untuk berpikir kreatif dan mengembangkan solusi yang relevan dengan tantangan dunia nyata.
Menurut laporan Global Innovation Index 2023, Indonesia masih berada pada peringkat 87 dari 132 negara dalam hal inovasi. Namun, dengan inisiatif seperti Rekapreneur dan Kedaireka Academy, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperbaiki posisi ini dengan menciptakan sinergi yang lebih baik antara akademisi dan industri.
Terakhir, program yang dikelola dengan baik akan lebih mungkin menghasilkan proyek yang berkelanjutan dan dapat menarik investasi jangka panjang. Dalam konteks ini, membangun kapasitas bukan hanya tentang peningkatan keterampilan, tetapi juga tentang menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekosistem inovasi yang lebih luas di Indonesia.
"Kami berharap program-program ini dapat menciptakan inovasi yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga memiliki potensi global. Ini adalah perjalanan jangka panjang, dan kami berkomitmen untuk mendukung setiap langkahnya," tutur Matrissya Hermita.
(ars)
tulis komentar anda