Ubaya Peringkat 3 PTS Penerima Dana Pengabdian Masyarakat Terbanyak 2021
Kamis, 25 Februari 2021 - 19:04 WIB
Bambang Brodjonegoro selaku Menristek/Kepala BRIN mengungkapkan bahwa pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendukung Indonesia sebagai negara maju dengan mencapai visi pembangunan nasional di tahun 2045. Menurutnya, Indonesia dapat keluar dari Middle Income Trap pada tahun 2035 dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045.
“Ketika 100 tahun kemerdekaan, Indonesia dapat naik kelas dari kelas menengah menjadi negara berpendapatan tinggi atau negara maju. Sebagian upaya dari negara maju tersebut ialah bagaimana caranya kita dapat mengubah ekonomi yang saat ini berbasis sumber daya alam dan efisiensi menjadi ekonomi berbasis inovasi,” terangnya.
Salah satu langkah konkrit kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah menjadikan inovasi berbasis IPTEK sebagai arus utama (mainstream) dari roda perekonomian (investasi). Inovasi dan investasi harus berjalan beriringan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia dapat melompat dari negara menengah menjadi negara berpendapatan tinggi. Investasi juga tidak dapat tumbuh terus dalam jangka waktu yang panjang tanpa adanya sebuah inovasi. Adanya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi diharapkan dapat mendorong munculnya inovasi di masyarakat.
Tahun 2021 ini, Kemenristek BRIN menggelontorkan dana sebesar Rp54,9 miliar untuk mendanai riset pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi. Terdapat tiga bidang yang mendominasi pendanaan proposal dalam penelitian maupun pengabdian masyarakat yaitu pangan dan pertanian, sosial humaniora serta kesehatan dan obat. “Berdasarkan proposal yang masuk diharapkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dapat bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Bambang Brodjonegoro.
“Ketika 100 tahun kemerdekaan, Indonesia dapat naik kelas dari kelas menengah menjadi negara berpendapatan tinggi atau negara maju. Sebagian upaya dari negara maju tersebut ialah bagaimana caranya kita dapat mengubah ekonomi yang saat ini berbasis sumber daya alam dan efisiensi menjadi ekonomi berbasis inovasi,” terangnya.
Salah satu langkah konkrit kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah menjadikan inovasi berbasis IPTEK sebagai arus utama (mainstream) dari roda perekonomian (investasi). Inovasi dan investasi harus berjalan beriringan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia dapat melompat dari negara menengah menjadi negara berpendapatan tinggi. Investasi juga tidak dapat tumbuh terus dalam jangka waktu yang panjang tanpa adanya sebuah inovasi. Adanya kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi diharapkan dapat mendorong munculnya inovasi di masyarakat.
Tahun 2021 ini, Kemenristek BRIN menggelontorkan dana sebesar Rp54,9 miliar untuk mendanai riset pengabdian kepada masyarakat pada perguruan tinggi. Terdapat tiga bidang yang mendominasi pendanaan proposal dalam penelitian maupun pengabdian masyarakat yaitu pangan dan pertanian, sosial humaniora serta kesehatan dan obat. “Berdasarkan proposal yang masuk diharapkan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dapat bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Bambang Brodjonegoro.
(mpw)
tulis komentar anda