Mahasiswa ITS Desain Kapal Pengantar Pasien COVID-19 Antar Pulau
loading...
A
A
A
SURABAYA - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menciptakan inovasi untuk membantu penanganan COVID-19.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Nawasena dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) menciptakan rancangan desain kapal KM Tamanna guna mengantarkan pasien COVID-19. Kapal ini nantinya bisa membawa pasien dari pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai.
Tim Nawasena digawangi oleh Yohanes Pangestu Timur, Kevin Rizqul Habib, Bima Surya Wicaksana dan Imam Anthony Muslim ini fokus pada desain kapal yang cocok untuk diterapkan di pulau-pulau yang ada di Indonesia, terutama ketinggian gelombang 1 - 1,25 meter. (Baca juga: Evakuasi Pasien COVID di Pulau Terpencil, FTUI Rancang Kapal Ambulans 'SINAU BOAT-19' )
Ketua Tim Nawasena Yohanes Pangestu Timur menuturkan, kapal juga harus didesain untuk mengangkut tiga orang pasien dan enam tim medis, serta harus memiliki tata ruang yang aman bagi penumpang seperti dalam hal pemasangan sistem ventilasi yang aman.
“Selain itu, ada syarat lainnya seperti tinggi kapal yang tercelup maksimal dua meter, dan juga desainnya harus cepat dalam operasi untuk menangani pasien,” kata Timur, panggilan akrabnya, Senin (3/8/2020).
Mahasiswa angkatan 2017 ini melanjutkan, KM Tamanna yang berarti harapan dan filosofi yang berbentuk seperti kapsul raksasa ini mempunyai keunggulan dan spesifikasi yang mumpuni untuk kenyamanan dan keamanan pasien, tim medis serta kru kapal.
“Diambil dari bahasa Sansekerta, KM Tamanna ini berarti harapan, yakni harapan penghubung bagi pasien COVID-19 yang berada di pulau terpencil dengan tim medis,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
Kapal yang berhasil meraih runner up di LAI2 COVID-19 tersebut terdiri dari tiga deck yaitu main deck, poop deck, dan navigation deck. Kapal sendiri memiliki ukuran utama dengan panjang 40 meter, lebar 10,5 meter dan ketinggian air 1 meter, kapal ini memiliki kecepatan sebesar 25 knot, serta digerakkan dengan mesin 2 x 900 HP dan propulsi azimuth.
Timur menambahkan, kelebihan KM Tamanna dirancang mempunyai lambung kapal berupa katamaran dan memiliki kemampuan untuk beaching, sehingga dapat bersandar tanpa adanya dermaga. Kapal ini juga memiliki stabilitas yang bagus dalam keadaan statis dan olah gerak.
“Kapal juga dilengkapi solar panel, sehingga dapat menghemat daya generator listrik sebesar 35 persen,” sambungnya.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Nawasena dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) menciptakan rancangan desain kapal KM Tamanna guna mengantarkan pasien COVID-19. Kapal ini nantinya bisa membawa pasien dari pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai.
Tim Nawasena digawangi oleh Yohanes Pangestu Timur, Kevin Rizqul Habib, Bima Surya Wicaksana dan Imam Anthony Muslim ini fokus pada desain kapal yang cocok untuk diterapkan di pulau-pulau yang ada di Indonesia, terutama ketinggian gelombang 1 - 1,25 meter. (Baca juga: Evakuasi Pasien COVID di Pulau Terpencil, FTUI Rancang Kapal Ambulans 'SINAU BOAT-19' )
Ketua Tim Nawasena Yohanes Pangestu Timur menuturkan, kapal juga harus didesain untuk mengangkut tiga orang pasien dan enam tim medis, serta harus memiliki tata ruang yang aman bagi penumpang seperti dalam hal pemasangan sistem ventilasi yang aman.
“Selain itu, ada syarat lainnya seperti tinggi kapal yang tercelup maksimal dua meter, dan juga desainnya harus cepat dalam operasi untuk menangani pasien,” kata Timur, panggilan akrabnya, Senin (3/8/2020).
Mahasiswa angkatan 2017 ini melanjutkan, KM Tamanna yang berarti harapan dan filosofi yang berbentuk seperti kapsul raksasa ini mempunyai keunggulan dan spesifikasi yang mumpuni untuk kenyamanan dan keamanan pasien, tim medis serta kru kapal.
“Diambil dari bahasa Sansekerta, KM Tamanna ini berarti harapan, yakni harapan penghubung bagi pasien COVID-19 yang berada di pulau terpencil dengan tim medis,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikbud Berikan Bantuan Uang Kuliah pada Mahasiswa Terdampak COVID-19 )
Kapal yang berhasil meraih runner up di LAI2 COVID-19 tersebut terdiri dari tiga deck yaitu main deck, poop deck, dan navigation deck. Kapal sendiri memiliki ukuran utama dengan panjang 40 meter, lebar 10,5 meter dan ketinggian air 1 meter, kapal ini memiliki kecepatan sebesar 25 knot, serta digerakkan dengan mesin 2 x 900 HP dan propulsi azimuth.
Timur menambahkan, kelebihan KM Tamanna dirancang mempunyai lambung kapal berupa katamaran dan memiliki kemampuan untuk beaching, sehingga dapat bersandar tanpa adanya dermaga. Kapal ini juga memiliki stabilitas yang bagus dalam keadaan statis dan olah gerak.
“Kapal juga dilengkapi solar panel, sehingga dapat menghemat daya generator listrik sebesar 35 persen,” sambungnya.