Riwayat Pendidikan Pratikno, Mantan Rektor UGM dan Mensesneg yang Ditolak Masuk Kampus Almamater
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini adalah riwayat pendidikan Pratikno , mantan rektor UGM yang saat ini menjabat sebagai Mensesneg. Namanya banyak dicari seiring dengan aksi mahasiswa UGM.
Diketahui, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak kedatangan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno di kampusnya, Senin (26/8/2024). Dalam aksinya, mahasiswa memasang spanduk bertuliskan “Pratikno Dilarang Masuk”.
Baca juga: Profil Prof Pratikno, Mantan Rektor UGM yang Ditolak Masuk Kampus oleh Mahasiswa Fisipol
Adapun alasan mahasiswa menolak kedatangan orang kepercayaan presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lantaran sosoknya dinilai terlibat pembegalan konstitusi. Spanduk penolakan Pratikno itu dipasang bertepatan acara yang dihelat Fakultas FISIPOL UGM yang juga dihadiri Ganjar Pranowo dan Busyro Muqoddas.
Mahasiswa tidak ingin, mantan dekan fakultasnya yang dinilai merusak konstitusi masuk ke kampus yang memperjuangkan tegaknya konstitusi.
Baca juga: Polemik Alat Kontrasepsi bagi Pelajar dan Remaja, Mensesneg: Tanya Pak Menkes
Selain spanduk penolakan “Pratikno Masuk Kampus”, mahasiswa juga memasang spanduk bertuliskan tolak politik dinasti dan darurat demokrasi.
Pratikno lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962. Ia adalah mantan rektor UGM ke-14 periode 2012-2014. Lepas dari jabatan rektor, ia langsung dipercaya Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Pratikno adalah seorang guru besar bidang ilmu politik di Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pun dari Fisipol UGM.
Baca juga: Jokowi Ajak Artis dan Influencer ke IKN, Mensesneg: Bentuk Sosialisasi ke Masyarakat
Direktur dan Pengajar di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM ini kemudian melanjutkan kuliah S2 Development Administration di Universitas Birmingham, Inggris.
Pakar bidang Politik Lokal dan Desentralisasi, Politik Keuangan Negara, Kebijakan Publik dan Birokrasi ini lalu lanjut kuliah ke Australia, tepatnya mengambil kuliah S3 S3-Political Science di Universitas Flinders.
Pada 2008, Pratikno yang aktif di berbagai organisasi profesional di antaranya Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia dan Asian Consortium for Political Research (ACPR) ini meraih gelar Profesor bidang Ilmu Politik UGM.
Demikian riwayat pendidikan Pratikno, mantan rektor UGM dan Mensesneg yang dilarang masuk kampus oleh mahasiswa Fisipol UGM. Semoga informasi ini bermanfaat.
Diketahui, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menolak kedatangan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno di kampusnya, Senin (26/8/2024). Dalam aksinya, mahasiswa memasang spanduk bertuliskan “Pratikno Dilarang Masuk”.
Baca juga: Profil Prof Pratikno, Mantan Rektor UGM yang Ditolak Masuk Kampus oleh Mahasiswa Fisipol
Adapun alasan mahasiswa menolak kedatangan orang kepercayaan presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lantaran sosoknya dinilai terlibat pembegalan konstitusi. Spanduk penolakan Pratikno itu dipasang bertepatan acara yang dihelat Fakultas FISIPOL UGM yang juga dihadiri Ganjar Pranowo dan Busyro Muqoddas.
Mahasiswa tidak ingin, mantan dekan fakultasnya yang dinilai merusak konstitusi masuk ke kampus yang memperjuangkan tegaknya konstitusi.
Baca juga: Polemik Alat Kontrasepsi bagi Pelajar dan Remaja, Mensesneg: Tanya Pak Menkes
Selain spanduk penolakan “Pratikno Masuk Kampus”, mahasiswa juga memasang spanduk bertuliskan tolak politik dinasti dan darurat demokrasi.
Riwayat Pendidikan Pratikno
Pratikno lahir di Bojonegoro, 13 Februari 1962. Ia adalah mantan rektor UGM ke-14 periode 2012-2014. Lepas dari jabatan rektor, ia langsung dipercaya Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Pratikno adalah seorang guru besar bidang ilmu politik di Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pun dari Fisipol UGM.
Baca juga: Jokowi Ajak Artis dan Influencer ke IKN, Mensesneg: Bentuk Sosialisasi ke Masyarakat
Direktur dan Pengajar di Program Pascasarjana Prodi Ilmu Politik Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM ini kemudian melanjutkan kuliah S2 Development Administration di Universitas Birmingham, Inggris.
Pakar bidang Politik Lokal dan Desentralisasi, Politik Keuangan Negara, Kebijakan Publik dan Birokrasi ini lalu lanjut kuliah ke Australia, tepatnya mengambil kuliah S3 S3-Political Science di Universitas Flinders.
Pada 2008, Pratikno yang aktif di berbagai organisasi profesional di antaranya Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia dan Asian Consortium for Political Research (ACPR) ini meraih gelar Profesor bidang Ilmu Politik UGM.
Demikian riwayat pendidikan Pratikno, mantan rektor UGM dan Mensesneg yang dilarang masuk kampus oleh mahasiswa Fisipol UGM. Semoga informasi ini bermanfaat.
(nnz)