Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf Pimpin Menwa Mahawarman Jabar 2020-2023

Jum'at, 27 November 2020 - 23:33 WIB
loading...
Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf Pimpin Menwa Mahawarman Jabar 2020-2023
Konas Menwa Indonesia A Riza Patria melantik Rektor Unpas Prof H Eddy Jusuf sebagai Komandan Menwa Mahawarman Jawa Barat periode 2020-2023. Foto/SINDOnews/Agus Marsudi
A A A
BANDUNG - Komandan Komando Nasional (Konas) Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia A Riza Patria melantik Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof H Eddy Jusuf sebagai Komandan Menwa Mahawarman Jawa Barat periode 2020-2023. Pelantikan berlangsung di Aula Kampus IV Unpas, Jalan Setiabudi Nomor 193, Kota Bandung, Jumat (27/11).

Hadir dalam kegiatan ini Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, perwakilan Polda Jawa Barat, Pemprov Jabar, YPT Pasundan, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, sesepuh Mahawarman Jabar. (Baca juga: UGM Perguruan Tinggi Negeri Terbaik di Indonesia versi QS Asia University 2021 )

Komandan Konas Menwa Indonesia A Riza Patria mengatakan, di bawah kepemimpinan Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf, Menwa Mahawarman Jabar diharapkan semakin menunjukan eksistensi, pengabdian, pengorbanan, dan peranan dalam bela negara di Provinsi Jawa Barat dan Indonesia.

"Resimen Mahawarman merupakan tonggak penting bagi sejarah berdirinya menwa. Resimen Mahawarman barometer kejayaan menwa dari masa ke masa. Karena itu, semangat yang dituangkan harus lebih tinggi, bijak dalam menghadapi masalah, baik di kampus maupun provinsi," kata Dan Konas Menwa Indonesia.

Saat ini, ujar Riza Patria, Indonesia sedang menghadapi beberapa masalah. Salah satunya adalah sistem kaderisasi kepemimpinan. Sejak era reformasi sampai saat ini, pengembangan kepemimpinan semakin lemah. (Baca juga: Naik 34 Peringkat, ITS Ranking 164 di QS Asia University Rangkings 2021 )

Riza mengemukakan, ini adalah tantangan bagi resimen mahasiswa untuk peduli dan memberi perhatian dalam menyiapkan kader terbaik untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang, baik di tingkat kota, kabupaten, provinsi, hingga nasional.

Kedua, tutur Dan Konas Menwa Indonesia, yang menjadi masalah masyarakat saat ini adalah perkara keteladanan. Masyarakat sulit mencari sauri tauladan, sehingga partisipasi pembangunan menjadi lemah.

Untuk membangun keteladanan tersebut harus dimaknai dengan falsafah silih asih, silih asah, dan silih asuh, kearifan orang Sunda yang merupakan sebuah penjajakan satu kesatuan sikap yang jika dimaknai bisa tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat kuat dan sejahtera.

"Silih asah artinya saling memintarkan, saling asih artinya saling menyayangi, silih asuh artinya saling memelihara. Hal ini adalah budaya yang menghidupkan untuk mewujudkan tatanan masyarakat dengan pribadi luhur," tutur Dan Konas Menwa Indonesia.

Masalah ketiga, kata Riza, adalah etika dan moral. Resimen mahasiswa yang digembleng dalam keprajuritan harus memiliki semangat idealisme, kebangsaan, mengutamakan kepentingan nasional dibandingkan golongan, dan memaknai sifat diri dengan kejujuran.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2991 seconds (0.1#10.140)