Miris, Tiap Tahun Sebanyak 1,9 Juta Lulusan SMA/SMK Tak Bisa Kuliah

Selasa, 29 Juni 2021 - 01:31 WIB
loading...
A A A


Masalah ekonomi saat berkuliah juga perlu diperhatikan. Saat ini, Kartu Indonesia Pintar Kuliah telah memfasilitasi anak muda untuk berkuliah secara gratis dan mendapat uang saku tiap bulan. Kampus seperti IPB juga telah menetapkan biaya perkuliahan yang seminimal mungkin dalam rangka membantu para mahasiswa.

Akan tetapi, belum ada jaminan bahwa anak tersebut nantinya selepas kuliah, akan mendapatkan pekerjaan. Padahal tak sedikit anak yang tumbuh dewasa tersebut diharapkan nantinya menjadi tulang punggung keluarga.

"Jadi di IPB kami melakukan talent mapping untuk mengetahui passion mahasiswa, sekaligus jaminan kembali ke kampus untuk retraining. Enam bulan lulus dan belum dapat kerja, boleh kembali ke kampus untuk ikut pelatihan. Gratis ditanggung oleh kampus, kami cari berkahnya saja," lanjut Djarat.

Walaupun berat, Djarat menekankan bahwa perbaikan tersebut tak perlu dilakukan sendiri. Perguruan tinggi bisa memanfaatkan dan menggandeng perusahaan dan alumni untuk menjadi sponsor atas program-program yang sedang digalang kampus.

“Misalnya untuk tantangan ekonomi, perguruan tinggi juga harus menyiapkan beberapa bentuk beasiswa. Perguruan tinggi bisa menggandeng para alumni untuk menjadi donatur dalam menyediakan beasiswa tersebut. Tidak harus jadi single fighter,” terangnya.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia yang sekaligus sebagai Mantan Rektor Universitas PGRI Adibuana Surabaya, Djoko Adi Waluyo DBA, dalam webinar yang sama, juga merekomendasikan dimanfaatkannya teknologi untuk mengatasi masalah-masalah di kampus.

Misalnya dalam pengelolaan pembelajaran di universitas, para anggota Komunitas SEVIMA telah menggunakan sistem akademik Gofeeder, Siakadcloud, dan Edlink. Sistem tersebut tersedia secara gratis maupun berbayar, dan beberapa telah terintegrasi dengan aplikasi videoconference Zoom.

Karena dengan teknologi, biaya seperti gedung, listrik kampus, dan promosi dapat ditekan. Selain itu, kuliah dan penerimaan mahasiswa baru juga bisa berlangsung dengan lancar di masa pandemi karena tidak perlu dilakukan secara tatap muka.

"Teknologi juga saya nilai sebagai salah satu alat yang jitu (untuk menyelesaikan masalah di kampus). Jadi manfaatkan sistem akademik SEVIMA yang telah kita gunakan, untuk menyebarluaskan berita baik tentang kampus, pendaftaran kampus, dan tes serta kegiatan kampus," pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)