Bung Karno: Sajak Perjuangan Rakyat Indonesia
loading...
A
A
A
Bersama kemudian mereka bertiga membacakan puisi kondang Bung Karno lain: ‘Putra Sang Fajar’, dicuplik dari buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat”, hlm. 24, 25, 26.
“…. Karena aku terdiri dari dua belahan
aku dapat memperlihatkan segala rupa
aku dapat mengerti segala pihak
aku memimpin semua orang
boleh jadi ini secara kebetulan bersamaan
boleh jadi juga pertanda lain.
Akan tetapi kedua belahan dari watakku itu
menjadikanku seorang yang merangkul semuanya….”
Garda menafsirkan, bahwa puisi ‘Putra Sang Fajar’ sangat menggambarkan kepribadian diri Bung Karno.
“Dari sini ada pesan yang ditempelkan bahwa Bung Karno lahir di tanah Indonesia, dikelilingi keluarga terkasih orang Indonesia, hidup di lintasan sejarah Indonesia, dan tentu cinta kepada bangsa Indonesia," kata Garda.
Dari sisi Happy, pembahasan soal ‘Gemini’ sebagai rasi bintang yang ditonjolkan Bung Karno tentang personalitanya menjadi sesuatu yang menarik.
“Selain memakai bahasa yang sangat relevan untuk anak kekinian, Bung Karno menilai dirinya sangat menusia. Beliau pun tak mengkultuskan dirinya. Ditegaskan, bahwa manusia itu selalu ada dua sisi,” urai Happy.
Widi pun menggarisbawahi, puisi ini menunjukkan bahwa profil seorang pemimpin tak bisa lepas dari akarnya. Selain Bung Karno tampak sebagai seorang yang nyaman dengan dirinya sendiri, bebas dari perasaan ‘insecurity’.
“Begitu customized dan sangat organic. Termasuk saat Bung Karno menunjukkan kondisi ‘ketiadaan’ untuk menggambarkan kesederhanaan di masa kelahirannya. Pencerita yang ulung sehingga layak menjadi Bapak Bangsa melalui gagasan besar dengan bahasa ringan dan nancap,” pungkas Widi.
Program ‘Talkshow & Musik’ BKNP PDIP dengan tema besar ‘Bung Karno Series’ hadir setiap hari pada Bulan Juni pukul 16.30 WIB, tayang selama satu bulan penuh, dan dapat diikuti melalui kanal Youtube: BKNP PDI Perjuangan, Instagram: BKNPusat dan Facebook: Badan Kebudayaan Nasional Pusat.
“…. Karena aku terdiri dari dua belahan
aku dapat memperlihatkan segala rupa
aku dapat mengerti segala pihak
aku memimpin semua orang
boleh jadi ini secara kebetulan bersamaan
boleh jadi juga pertanda lain.
Akan tetapi kedua belahan dari watakku itu
menjadikanku seorang yang merangkul semuanya….”
Garda menafsirkan, bahwa puisi ‘Putra Sang Fajar’ sangat menggambarkan kepribadian diri Bung Karno.
“Dari sini ada pesan yang ditempelkan bahwa Bung Karno lahir di tanah Indonesia, dikelilingi keluarga terkasih orang Indonesia, hidup di lintasan sejarah Indonesia, dan tentu cinta kepada bangsa Indonesia," kata Garda.
Dari sisi Happy, pembahasan soal ‘Gemini’ sebagai rasi bintang yang ditonjolkan Bung Karno tentang personalitanya menjadi sesuatu yang menarik.
“Selain memakai bahasa yang sangat relevan untuk anak kekinian, Bung Karno menilai dirinya sangat menusia. Beliau pun tak mengkultuskan dirinya. Ditegaskan, bahwa manusia itu selalu ada dua sisi,” urai Happy.
Widi pun menggarisbawahi, puisi ini menunjukkan bahwa profil seorang pemimpin tak bisa lepas dari akarnya. Selain Bung Karno tampak sebagai seorang yang nyaman dengan dirinya sendiri, bebas dari perasaan ‘insecurity’.
“Begitu customized dan sangat organic. Termasuk saat Bung Karno menunjukkan kondisi ‘ketiadaan’ untuk menggambarkan kesederhanaan di masa kelahirannya. Pencerita yang ulung sehingga layak menjadi Bapak Bangsa melalui gagasan besar dengan bahasa ringan dan nancap,” pungkas Widi.
Program ‘Talkshow & Musik’ BKNP PDIP dengan tema besar ‘Bung Karno Series’ hadir setiap hari pada Bulan Juni pukul 16.30 WIB, tayang selama satu bulan penuh, dan dapat diikuti melalui kanal Youtube: BKNP PDI Perjuangan, Instagram: BKNPusat dan Facebook: Badan Kebudayaan Nasional Pusat.
(mpw)