Perdana, Ridwan Kamil Buka Kurikulum Bisnis Digital SMK di Jabar

Selasa, 11 Januari 2022 - 22:34 WIB
loading...
A A A
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut, SMK di Jabar masih tertinggi dalam persentase penganggurannya. Artinya, kurikulumnya masih konvensional. Sementara, dunia sudah berubah di mana disrupsi telah tiba, sehingga menjadi ancaman jika tidak melakukan perubahan.

"Cara di Jawa Barat adalah menggandeng institusi 4.0. Shopee adalah institusi 4.0 di bidang e-commerce, maka ada kurikulum bisnis digital. Nanti ada kurikulum microsoft, kurikulum tambahan dari Hyundai, dari Samsung, dari semua industri yang membuat SMK ini nantinya nyambung dengan kebutuhan kerja," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi mengatakan, tujuan Kurikulum Bisnis Digital yakni memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampulan alias soft skill. Sehingga, tenaga pendidik dan siswa SMK di Jabar mampu memiliki daya saing di bidang penyelenggaraan bisnis digital dan kewirausahaan.

"Sehingga, ke depan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan dan meningkatkan kesejateraan masyarakat melalui percepatan pertumbuhan ekonomi," ujar Dedi.

Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi penyusunan kurikulum, modul, dan bahan ajar secara bersama antara pihak SMK dengan Shopee, sosialisasi program kegiatan kepada pihak SMK, training of trainer (ToT) bagi guru SMK, pelatihan bagi siswa SMK dengan lintas program keahlian, praktik kerja lapangan, magang, dan rekruitmen karyawan Shopee.

"Persiapan sendiri telah dilaksanakan sejak Juni 2021 lalu dengan melakukan sosialisasi, penyusunan Kurikulum dan penyusunan bahan ajar dan modul. Sedangkan ToT untuk guru SMK dilakukan sejak September dan berakhir awal Desember 2021," paparnya.

Dedi melanjutkan, setelah guru mengikuti Tot, maka mereka dapat melatih siswa melalui tiga cara. Pertama, bagi kelas X dilaksanakan secara crash program sesuai dengan keunggulan dan kondisi sekolah.

Sementara bagi siswa SMK pusat (SMK-PK), dilaksanakan melalui program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK) pilihan kewirausahaan selama 2 jam per minggu.

"Kedua, bagi siswa kelas XI bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran produk kratif dan kewirausahaan (PKK) selama 2 jam per minggu dan bagi kelas XII bisa dilaksanakan secara crash program juga," katanya.

Pihaknya berharap, kerja sama ini bisa terus berlanjut setiap tahun, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berwirausaha.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3496 seconds (0.1#10.140)