Tingkatkan Skill dan Talenta Unggul bagi para Pegiat Literasi Digital Sektor Pendidikan
loading...
A
A
A
Menurut Fikri Andhika, latar belakang perbedaan kultural dan interaksi dengan orang lain di lintas geografi dan budaya, membuat segala aktivitas digital--di ruang digital dan menggunakan media digital--memerlukan etika digital.
Fikri menekankan empat poin utama dalam beretika digital, yakni kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Materi lalu dilanjutkan dengan pembahasan konsekuensi interaksi di dunia digital dan konsekuensi hukum jika melakukan interaksi negatif di dunia digital dengan jeratan sanksi pidana sesuai dengan UU ITE.
“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri. Kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ujar Fikri dalam keterangn pers, Senin (4/7/2022).
Materi kedua, yakni Fithrianti ST. Ia memaparkan latar belakang pentingnya personal branding di dunia digital. Di mana, manfaat personal branding adalah membentuk citra diri sesuai keinginan, membangun kepercayaan, memperluas relasi, dan membuka peluang.
“Individu yang cakap bermedia digital mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Lalu, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital,” ujar Fithrianti.
Pemaparan dilanjutkan dengan langkah membangun personal branding di tiga media sosial Facebook, Instagram, dan Tiktok.
Terakhir, pemaparan oleh Aidil Wicaksono J. Ia menjelaskan tentang modal untuk mengetahui kecapakan digital. Di antaranya, mengetahui, memahami, menggunakan, dan mengevaluasi dalam menggunakan media digital.
Aidil menyebutkan, ada 5 proses adaptasi masa kini untuk bisa mengoperasikan media digital. Hal itu meliputi cara berinteraksi, mencapai, belajar, bekerja, serta cara berpikir, yang dilanjutkan dengan tips dan kiat membangun media sosial.
“Bagi seorang yang ingin mengawali membuat media sosial, dia harus siap menerima kegagalan. Terpenting adalah konsisten dan terus bangkit dari kegagalan. Selain itu evaluasi pada kegagalan yang ditemui agar menjadi perbaikan bagi konten selanjutnya,” kata Aidil.
Lihat Juga: 10 Jurusan dengan Prospek Kerja Menjanjikan di Era Digital, Teknik Informatika hingga Ilmu Komunikasi
Fikri menekankan empat poin utama dalam beretika digital, yakni kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebajikan. Materi lalu dilanjutkan dengan pembahasan konsekuensi interaksi di dunia digital dan konsekuensi hukum jika melakukan interaksi negatif di dunia digital dengan jeratan sanksi pidana sesuai dengan UU ITE.
“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri. Kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ujar Fikri dalam keterangn pers, Senin (4/7/2022).
Materi kedua, yakni Fithrianti ST. Ia memaparkan latar belakang pentingnya personal branding di dunia digital. Di mana, manfaat personal branding adalah membentuk citra diri sesuai keinginan, membangun kepercayaan, memperluas relasi, dan membuka peluang.
“Individu yang cakap bermedia digital mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Lalu, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital,” ujar Fithrianti.
Pemaparan dilanjutkan dengan langkah membangun personal branding di tiga media sosial Facebook, Instagram, dan Tiktok.
Terakhir, pemaparan oleh Aidil Wicaksono J. Ia menjelaskan tentang modal untuk mengetahui kecapakan digital. Di antaranya, mengetahui, memahami, menggunakan, dan mengevaluasi dalam menggunakan media digital.
Aidil menyebutkan, ada 5 proses adaptasi masa kini untuk bisa mengoperasikan media digital. Hal itu meliputi cara berinteraksi, mencapai, belajar, bekerja, serta cara berpikir, yang dilanjutkan dengan tips dan kiat membangun media sosial.
“Bagi seorang yang ingin mengawali membuat media sosial, dia harus siap menerima kegagalan. Terpenting adalah konsisten dan terus bangkit dari kegagalan. Selain itu evaluasi pada kegagalan yang ditemui agar menjadi perbaikan bagi konten selanjutnya,” kata Aidil.
Lihat Juga: 10 Jurusan dengan Prospek Kerja Menjanjikan di Era Digital, Teknik Informatika hingga Ilmu Komunikasi
(mpw)