Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Kamis, 12 September 2024 - 13:12 WIB
Inovasi mesin pintar kapal listrik ramah lingkungan dari Poltera. Foto/Poltera
eMOTION ini dikembangkan mahasiswa D3 Teknik Listrik Industri di kampus yang berada di Sampang, Jawa Timur itu. eMOTION yang dipamerkan di HEPCOn ini merupakan proyek tahap kedua, setelah di tahap pertama membuat mesin penggerak kapal dengan kapasitas 20 kilowatt (KW) dengan riset selama delapan bulan.
Sukses di tahap pertama, pihaknya pun mulai mengembangkan mesin penggerak dengan ukuran 5 KW. "Ini risetnya tiga bulan dan sudah di uji coba di sungai mangrove," tuturnya.
Mesin penggerak bertenaga listrik ini dinilainya cocok di pakai di area konservasi dan wisata yang bisa menjaga ekosistem perairan dengan mengurangi polusi suara dan udara. Suara mesin yang lebih senyap dan minim getaran pun menjadi keunggulan tersendiri.
Fitur utama e-MOTION itu selengkapnya adalah mendukung berbagai sumber pengisian daya, menggabungkan energi terbarukan dalam operasionalnya, mengurangi polusi udara dan suara, sistem tanpa transmisi yang sederhana dan efisien, serta dapat dipasang pada sistem inboard atau outboard.
Dia mengungkapkan, kiprah inovasi Poltera pun tak berhenti di mesin penggerak bertenaga listrik ini. Sebab mereka tengah menggarap solar panel charging station untuk menekan biaya operasional.
Dengan kontribusi sekitar 35-40 persen dari harga total mobil listrik saat ini, baterai memang menjadi komponen kunci dalam mobil listrik. Perguruan tinggi pun menangkap peluang ini.
Misalnya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang mengembangkan purwarupa generasi I Baterai AI-Udara pada sepeda motor. Penelitian ini didukung Pertamina bersama Kedaireka Matching Fund ITS.
Baterai logam udara pada penelitiannya ini merupakan mesin bahan bakar logam yang menggunakan aluminium. Keunggulan baterai ini bisa mencegah dendrit yang bisa membuat baterai di motor listrik bermasalah.
eMOTION ini dikembangkan mahasiswa D3 Teknik Listrik Industri di kampus yang berada di Sampang, Jawa Timur itu. eMOTION yang dipamerkan di HEPCOn ini merupakan proyek tahap kedua, setelah di tahap pertama membuat mesin penggerak kapal dengan kapasitas 20 kilowatt (KW) dengan riset selama delapan bulan.
Sukses di tahap pertama, pihaknya pun mulai mengembangkan mesin penggerak dengan ukuran 5 KW. "Ini risetnya tiga bulan dan sudah di uji coba di sungai mangrove," tuturnya.
Mesin penggerak bertenaga listrik ini dinilainya cocok di pakai di area konservasi dan wisata yang bisa menjaga ekosistem perairan dengan mengurangi polusi suara dan udara. Suara mesin yang lebih senyap dan minim getaran pun menjadi keunggulan tersendiri.
Fitur utama e-MOTION itu selengkapnya adalah mendukung berbagai sumber pengisian daya, menggabungkan energi terbarukan dalam operasionalnya, mengurangi polusi udara dan suara, sistem tanpa transmisi yang sederhana dan efisien, serta dapat dipasang pada sistem inboard atau outboard.
Dia mengungkapkan, kiprah inovasi Poltera pun tak berhenti di mesin penggerak bertenaga listrik ini. Sebab mereka tengah menggarap solar panel charging station untuk menekan biaya operasional.
Inovasi Baterai, Komponen Kunci Mobil Listrik
Dengan kontribusi sekitar 35-40 persen dari harga total mobil listrik saat ini, baterai memang menjadi komponen kunci dalam mobil listrik. Perguruan tinggi pun menangkap peluang ini.
Misalnya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang mengembangkan purwarupa generasi I Baterai AI-Udara pada sepeda motor. Penelitian ini didukung Pertamina bersama Kedaireka Matching Fund ITS.
Baterai logam udara pada penelitiannya ini merupakan mesin bahan bakar logam yang menggunakan aluminium. Keunggulan baterai ini bisa mencegah dendrit yang bisa membuat baterai di motor listrik bermasalah.
tulis komentar anda