Hari Perempuan Internasional, Kenali 5 Sastrawan Perempuan Indonesia yang Telah Mendunia
Selasa, 08 Maret 2022 - 17:57 WIB
2. Dewi Lestari
Dee, yang bernama lengkap Dewi Lestari, dilahirkan di Bandung, 20 Januari 1976. Ia anak ke- 4 dari 5 bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (alm).
Sebelum memulai karier menulis, Ia lebih dulu dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi dari trio vokal “Rida, Sita, Dewi” pada Mei 1994. Supernova adalah novelnya pertama yang direncanakan sebagai suatu novel serial dengan spirit penelusuran terhadap spiritualitas dan sains.
Novel ini mampu mencapai 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar. Supernova berhasil masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books (2001). Buku ini juga berhasil menembus pasar internasional dan diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Hingga saat ini Dee Lestari telah menulis lebih dari 10 judul buku.
Baca juga: Psikolog UGM Jelaskan tentang Test Anxiety Disorder dan Tips Mengatasinya
3. Nh Dini
Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Srihardini. Nh. Dini dilahirkan pada 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah. Ia adalah anak kelima (bungsu) dari empat bersaudara. Bakat menulisnya tampak sejak berusia sembilan tahun.
Pada usia itu ia telah menulis karangan yang berjudul “Merdeka dan Merah Putih”. Tulisan itu dianggap membahayakan Belanda sehingga ayahnya harus berurusan dengan Belanda. N.H Dini telah melahirkan banyak karya puisi, novel, dan buku terjemahan.
Penghargaan yang telah diperolehnya adalah hadiah kedua untuk cerpennya “Di Pondok Salju” yang dimuat dalam majalah Sastra (1963), hadiah lomba cerpen majalah Femina (1980), dan hadiah kesatu dalam lomba mengarang cerita pendek dalam bahasa Prancis yang diselenggarakan oleh Le Monde dan Radio France Internasionale (1987).
Nh Dini juga menerima Penghargaan Sepanjang Masa atau Lifetime Achievement Award dalam malam pembukaan Ubud Writers and Readers Festival 2017.
Dee, yang bernama lengkap Dewi Lestari, dilahirkan di Bandung, 20 Januari 1976. Ia anak ke- 4 dari 5 bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (alm).
Sebelum memulai karier menulis, Ia lebih dulu dikenal sebagai pencipta lagu dan penyanyi dari trio vokal “Rida, Sita, Dewi” pada Mei 1994. Supernova adalah novelnya pertama yang direncanakan sebagai suatu novel serial dengan spirit penelusuran terhadap spiritualitas dan sains.
Novel ini mampu mencapai 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar. Supernova berhasil masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books (2001). Buku ini juga berhasil menembus pasar internasional dan diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Hingga saat ini Dee Lestari telah menulis lebih dari 10 judul buku.
Baca juga: Psikolog UGM Jelaskan tentang Test Anxiety Disorder dan Tips Mengatasinya
3. Nh Dini
Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Srihardini. Nh. Dini dilahirkan pada 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah. Ia adalah anak kelima (bungsu) dari empat bersaudara. Bakat menulisnya tampak sejak berusia sembilan tahun.
Pada usia itu ia telah menulis karangan yang berjudul “Merdeka dan Merah Putih”. Tulisan itu dianggap membahayakan Belanda sehingga ayahnya harus berurusan dengan Belanda. N.H Dini telah melahirkan banyak karya puisi, novel, dan buku terjemahan.
Penghargaan yang telah diperolehnya adalah hadiah kedua untuk cerpennya “Di Pondok Salju” yang dimuat dalam majalah Sastra (1963), hadiah lomba cerpen majalah Femina (1980), dan hadiah kesatu dalam lomba mengarang cerita pendek dalam bahasa Prancis yang diselenggarakan oleh Le Monde dan Radio France Internasionale (1987).
Nh Dini juga menerima Penghargaan Sepanjang Masa atau Lifetime Achievement Award dalam malam pembukaan Ubud Writers and Readers Festival 2017.
Lihat Juga :
tulis komentar anda