Garuda Hacks 5.0 Tarik Minat Generasi Muda Jadi Talenta Digital
loading...
A
A
A
Atas dasar itu juga, Hackathon Garuda Hacks 5.0 diharapkan dapat mendorong semua orang, apapun latar belakangnya, untuk memasuki bidang ilmu komputer dan kewirausahaan.
“Kami merasa terdorong dan bertujuan untuk melanjutkan upaya kami dalam menarik peserta dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi di Garuda Hacks," tuturnya.
Bertumbuh dari 260 peserta tahun lalu menjadi 560 peserta tahun ini, Garuda Hacks 5.0 melihat solusi yang ditujukan untuk membantu penyandang disabilitas, mantan narapidana, buruh, dan aplikasi yang didukung oleh komunitas. Para juri mengatakan bahwa kualitas proyek yang diserahkan telah meningkat secara drastis.
“Saya melihat proyek Garuda Hacks semakin inovatif dan kompetitif setiap tahunnya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, dan saya berharap dapat melihat apa yang dapat dihasilkan oleh para pemikir cemerlang ini”, ujar Viandrudigo Djianto, salah satu juri Garuda Hacks 5.0.
Viandrudigo adalah Insinyur Perangkat Lunak di Meta, yang berbasis di Silicon Valley.
Sementara itu, Logistics Co-Director Garuda Hacks, Dominic Moreno Kartadjoemena menambahkan, bahwa dengan situasi saat ini justru tak meredupkan ketertarikan anak muda di Indonesia dengan teknologi informatika.
Dengan minat yang diakui besar, maka sudah selarasnya perlu diberikan lebih banyak peluang untuk mengembangkan bakatnya. "Masalahnya saat ini masih jarang peluang untuk berkembang, untuk show off their skills. Peluang itu penting sekali," tuturnya.
Tema Garuda Hacks tahun ini adalah “Kindness for a Better Tomorrow”. Garuda Hacks 5.0 bertujuan untuk mendorong peserta memikirkan sesamanya dan bagaimana menciptakan solusi yang meningkatkan kehidupan mereka.
Selama tiga hari acaranya, para peserta menciptakan solusi inovatif untuk salah satu dari dua “tracks” tahun ini, "Stronger Together" dan "Helping Hands". Solusi-solusi ini kemudian dinilai oleh panel juri internasional dari 10 negara berbeda, yang memberikan perspektif global mengenai solusi-solusi tersebut.
“Kami merasa terdorong dan bertujuan untuk melanjutkan upaya kami dalam menarik peserta dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi di Garuda Hacks," tuturnya.
Bertumbuh dari 260 peserta tahun lalu menjadi 560 peserta tahun ini, Garuda Hacks 5.0 melihat solusi yang ditujukan untuk membantu penyandang disabilitas, mantan narapidana, buruh, dan aplikasi yang didukung oleh komunitas. Para juri mengatakan bahwa kualitas proyek yang diserahkan telah meningkat secara drastis.
“Saya melihat proyek Garuda Hacks semakin inovatif dan kompetitif setiap tahunnya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, dan saya berharap dapat melihat apa yang dapat dihasilkan oleh para pemikir cemerlang ini”, ujar Viandrudigo Djianto, salah satu juri Garuda Hacks 5.0.
Viandrudigo adalah Insinyur Perangkat Lunak di Meta, yang berbasis di Silicon Valley.
Sementara itu, Logistics Co-Director Garuda Hacks, Dominic Moreno Kartadjoemena menambahkan, bahwa dengan situasi saat ini justru tak meredupkan ketertarikan anak muda di Indonesia dengan teknologi informatika.
Dengan minat yang diakui besar, maka sudah selarasnya perlu diberikan lebih banyak peluang untuk mengembangkan bakatnya. "Masalahnya saat ini masih jarang peluang untuk berkembang, untuk show off their skills. Peluang itu penting sekali," tuturnya.
Tema Garuda Hacks tahun ini adalah “Kindness for a Better Tomorrow”. Garuda Hacks 5.0 bertujuan untuk mendorong peserta memikirkan sesamanya dan bagaimana menciptakan solusi yang meningkatkan kehidupan mereka.
Selama tiga hari acaranya, para peserta menciptakan solusi inovatif untuk salah satu dari dua “tracks” tahun ini, "Stronger Together" dan "Helping Hands". Solusi-solusi ini kemudian dinilai oleh panel juri internasional dari 10 negara berbeda, yang memberikan perspektif global mengenai solusi-solusi tersebut.
(nnz)