Alumni ITB yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia Bagikan Rahasia Sukses Berkarier

JAKARTA - Alumni Teknik Kimia ITB 2009 yang juga masuk daftar "Forbes 30 Under 30 Indonesia" dan "Forbes 30 Under 30 Asia" Bernadus Setya Ananda menyebut perjalanan menuju sukses tidak mudah. CEO Sucor Sekuritas ini membagikan rahasia sukses berkarier.

Direktorat Kemahasiswaan ITB kembali mengadakan webinar ketiga dari seri Latihan Kepemimpinan Mahasiswa VIII ITB 2021 bertema "Millennial Professionals (Being A Professional at A Young Age), Why Not?". Acara ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan yang diselenggarakan untuk membangun karakter dan kepemimpinan mahasiswa.

Dalam acara ini, Bernadus mengatakan, untuk menjadi seorang high achiever, harus mulai membangun winning mentality. Segala hal yang ingin dicapai hanya bisa didapatkan melalui perjuangan. "Banyak harga yang harus dibayar untuk mendapatkan prestasi dan dampak signifikan," katanya, dilansir dari laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (29/10/2021).



Selain itu, dia memberi nasihat bahwa soft skills di luar kelas penting. Namun, technical skills yang diajarkan di kuliah berguna juga.

Keraguan saat terjun ke dunia kerja adalah masalah yang sering dihadapi pada anak-anak muda. Ketika para mahasiswa lulus perkuliahan, mereka kewalahan dengan semua pilihan karier yang ada.

Bernadus pernah mengalami pergumulan ini. Dia bingung untuk bekerja di pabrik perminyakan dan gas, menjadi konsultan bisnis di bank, atau mengikuti cita-cita masa kecil untuk menjadi penyanyi.

"Pada akhirnya, pekerjaan pertama kalian adalah stepping stone kalian untuk berkarier lebih baik di zona profesional. Kadang-kadang, apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita. Karena itu, kita perlu menganalisa diri sendiri agar dapat menentukan pilihan kerja yang tepat bagi kita," ujarnya.

Analisis tersebut dilakukan lewat SHAPE (Spiritual gift, Heart, Ability, Personality dan Experience). Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, para milenial dapat mengetahui pekerjaan yang membuat mereka senang serta membawa banyak dampak kepada lingkungan sekitar.

Kemampuan, kepribadian, dan pengalaman masing-masing juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan mewujudkan mimpi. Kepemimpinan di pekerjaan penting, gaya kepemimpinan orang berbeda.