ITS Rancang Inovasi Gerakan Seribu Tangan Palsu untuk Bantu Difabel

Selasa, 21 Juni 2022 - 19:01 WIB
loading...
A A A
"Pegiat 3D dan printer 3D di banyak tempat di seluruh Indonesia, bisa berperan membantu mencetak dengan printer 3D untuk sahabat difabel di sekitarnya," ujarnya.

Melalui slogan I Can't…But We Can, Ayo Gotong Royong, Gerakan Seribu Tangan Palsu ini juga diharapkan mampu mencapai target SDGs dengan menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Salah satunya dengan melibatkan bengkel prostetik atau ortotik di lokasi terdekat sahabat difabel untuk mendapatkan prosedur terapi dan bentuk socket yang aman dan nyaman dipakai. Kegiatan ini juga siap memberikan pelatihan gratis dengan mengajukan permohonan workshop melalui wadah SMA/SMK/madrasah/pesantren.

Dari pengembangan bantuan dan inovasi tersebut, Djoko berharap kegiatan abmas ini akan terus berkembang secara perlahan-lahan agar dapat dirasakan langsung oleh penyandang disabilitas di Indonesia secara riil. Meskipun saat ini belum terlalu siap untuk diproduksi secara massal dan melihat harganya yang akan disesuaikan dengan bantuan BPJS. "Pengembangan ini juga diharapkan tidak hanya menjadi hilirisasi produk yang hanya bertumpu pada pengembangan keilmuan masing-masing peneliti," jelas dosen Departemen Despro ITS ini.

Djoko mengungkapkan, ke depannya akan banyak sekali kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan lembaga sosial bahkan masyarakat umum secara langsung, tapi hampir semuanya bersifat jangka pendek dan tanpa solusi untuk jangka panjang. “Sedangkan produk ITS ini ditargetkan agar bersifat pengulangan pemberian produk jadi dengan mengandalkan kekuatan penggalangan donasi,” pungkasnya.
(nnz)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)