Gandeng Hampir 20 Negara, Untar Gelar Konsorsium dan Konferensi Internasional

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 12:11 WIB
loading...
A A A
Diawali pemaparan narasumber bidang kesehatan Prof. Tania Sorrell dari University of Sydney Australia, membahas tentang Long Covid-19 di Indonesia dan Australia. Tania menjelaskan bagaimana mengenali Long Covid-19 dan gejala-gejala yang dialami pasien.

“Cara penanganannya adalah menggunakan treatment pengobatan yang menargetkan virus tersebut, menekan permasalahan respon imun, dan mencegah komplikasi yang dapat membahayakan nyawa pasien,” tuturnya.

Dibahas pula jenis-jenis vaksin yang sudah ada di dunia, efektivitasnya, serta tantangan terhadap vaksin, hingga bagaimana vaksin dapat mencegah risiko yang dihadapi manusia.

Erni Juwita Nelwan, ahli bidang internal medicine and tropical infectious disease, menjelaskan sejarah penyakit-penyakit menular yang pernah menjangkit masyarakat dunia seperti malaria, demam berdarah, difteri, Ebola Virus, Zika Virus dan sebagainya serta bagaimana manusia berperan dalam transmisi penyakit tersebut.

“Semoga melalui sesi ini saya bisa memberikan gambaran luas terhadap risiko penyakit menular yang dapat muncul sewaktu-waktu," tuturnya.

Pembicara bidang Teknik Prof. Lenin Gopal dari Curtin University membahas Internet of Things (IoT). Internet banyak sekali digunakan di dunia sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang terus berkembang.

Prof. Benny Tjahjono dari Coventry University Inggris menambahkan yang membahas topik Circular Economy and Supply Chain. Mengawali presentasinya, dijelaskan bahwa Supply Chain mulai dari pemasok hingga konsumen yang terlihat sederhana menjadi kompleks akibat faktor-faktor yang ada di pasar, menjadi penting.
Gandeng Hampir 20 Negara, Untar Gelar Konsorsium dan Konferensi Internasional

Prof. Tania Sorrell dari University of Sydney Australia

“Secara lengkap Supply Chain merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga atau lebih perusahaan yang terhubung oleh satu atau lebih alur upstream dan downstream sebuah produk, servis, keuangan, serta informasi dari pemasok ke konsumen. Perlu memperhatikan supply dan demand untuk memperoleh total biaya rendah dan pengiriman yang tercepat,” ucapnya.

Dia menambahkan permasalahan yang terjadi di masa sekarang adalah keterlambatan produksi dan pengiriman, sebagai contoh seperti yang terjadi di Terusan Suez.

Circular Economy yang membangun circularity yang restorative dan regenerative dapat dicapai melalui pengurangan konsumsi material mentah, mengarahkan tujuan untuk menjaga produk bernilai dan memiliki utilitas tinggi. Memaksimalkan recirculation dan meminimalisasi sisa-sisa barang yang dapat berakhir di pembuangan akhir. Jadi, mari lakukan yang terbaik bagi konsumen serta bagi planet ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)